banner 728x250

Mahasiswa Korban Pengeroyokan Tolak Ajakan Damai Oknum Brimob

  • Bagikan
Ilustrasi anggota Polri. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon, korban pengeroyokan menolak ajakan damai Bripda Gilbert Silahooy, oknum brimob Polda Maluku.

Michael Lesunussa (22) menjadi korban pengeroyokan oleh Bripda Gilbert Silahooy dan sejumlah wargadi kawasan Farmasi Bawah, Kelurahan Kudamati, Ambon, Kamis (4/5/2023) dini hari.

Ibu korban, Josina Lesnussa kesal dengan penanganan kasus yang menimpa anaknya tersebut. Bahkan ada upaya sejumlah oknum polisi yang mencoba melindungi Bripda Gilbert Silahooy.

Sejumlah polisi yang menangani kasus itu kata Josina mencoba membujuknya agar kasus tersebut dapat diselesaikan secara damai tanpa melalui proses hukum.

“Cuma saya kurang puas dari Paminal Propam itu mereka seolah-olah mau membela anggota yang salah, makanya saya keluarkan di media,” kata Josina kepada sentraltimur.com, Jumat (5/5/2023).

Ketika melaporkan kasus tersebut ke SPKT Polda Maluku, nama Bripda Gilbert Silahooy juga tidak dicatat dalam laporan polisi meski terduga pelaku ikut dilaporkan.

Selain itu saat kasus tersebut dilaporkan ke Propam Polda Maluku, sejumlah oknum polisi memintanya kasus tersebut diselesaikan melalui jalur damai. “Saya menilai mereka itu tidak bagus kenapa?, karena mereka mau atur bikin damai. Saya bilang ke mereka tidak bisa begitu, anak saya ini mandi darah menjadi korban dan (pelaku) ini seorang anggota, harus diproses,” tegas Josina.

Dia mendesak kasus pengeroyokan anaknya harus diproses ra transparan dan para pelaku termasuk oknom brimob yang diduga terlibat dihukum agar ada efek jera bagi para anggota lainnya. “Saya tidak mau atur damai. Dia harus ditindak agar jangan ada anggota yang bikin seperti begitu lagi,” katanya.

  • Bagikan