banner 728x250

Mahasiswi Unpatti Jadi Korban Pelecehan Seksual, Pelakunya Dosen

  • Bagikan
MAHASISWI UNPATTI
Ilustrasi, pelecehan seksual. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Kasus dugaan pelecehan seksual mencoreng nama kampus Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.

Pelaku pelecehan seksual merupakan dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unpatti bernama Agus Soumokil.

Agus mencabuli mahasiswi asal desa Sepa, kabupaten Maluku Tengah yang sedang menyusun skripsi sebagai syarat untuk ujian akhir.

Agus melancarkan aksinya di ruangan program studi PPKN beberapa hari lalu. Kala itu korban menemui terduga pelaku di ruangan prodi PPKN untuk berkonsultasi mengenai skripsi yang sedang disusun. Namun saat bertemu, pelaku malah mengajukan beberapa pertanyaan yang tak pantas dan memaksa korban melayani nafsu bejatnya.

Pelaku mengimingi korban akan membantu segala urusan studi dan melunasi biaya kos korban. Korban menolak bujukan pelaku. Rayuannya ditolak, pelaku mengintimidasi korban. Dilecehkan pelaku, korban mengalami depresi dan trauma berat.

Korban Lapor Polisi

Usai aksi bejat pelaku, keluarga korban melaporkan pelaku ke kantor Polda Maluku. “Iya sudah dibuatkan laporan polisi,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Maluku Kombes Pol. Andri Iskandar via pesan WhatsApp, Kamis (4/4/2024).

Kasus tersebut terdaftar dalam laporan bernomor LP/B/58/IV/2024/SPKT/POLDA MALUKU tertanggal 3 April 2024.

Setelah dilaporkan, penyidik akan menangani kasus tersebut. “Sudah dilaporkan kemarin dan akan ditangani,” ujarnya.

Dia belum bersedia membeberkan kronologi dugaan pelecehan seksual yang menimpa korban. “Saat ini kasusnya masih dalam proses penyelidikan,” sebut Andri.

Rektor Unpatti Prof Fredy Leiwakabessy telah mendapat informasi mengenai kasus tersebut. “Saya sudah dapat informasinya dan kasusnya sudah dilaporkan ke polisi,” ujarnya via telepon.

Dia mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan polisi untuk penanganan kasus tersebut. Selain itu pihaknya juga telah menemui korban.

Fredy dibuat sangat kaget karena kasus memalukan itu bisa terjadi di kampus yang dipimpinnya tersebut. “Saya kaget dengan kasus ini dan saya minta segera diselesaikan secara tuntas,” tegasnya. (MAN)

Ikuti berita sentraltimur.com di Google News

  • Bagikan