Meski terbukti membawa kabur Ponsel korban, pelaku lihai bersilat lidah. Dia berdalih Ponsel itu diamankan olehnya karena korban lalai meninggalkan Ponselnya di toilet.
Ponsel itu diserahkan ke anak perempuannya saat tiba di rumah. Berulang ponsel coba dimatikan tapi tidak berhasil. Itulah yang memudahkan polisi melacak sinyal Ponsel tersebut.
“Iya (Ponsel) coba dimatikan tapi tidak bisa karena untuk mematikan harus menggunakan password (yang hanya diketahui oleh korban),” ujar Alfred.
Diinterogasi, pelaku mencoba mengelabui polisi dengan memalsukan identitasnya. Pria berusia 46 tahun itu mengaku bernama Nazer Lewerissa.
Identitas sebenarnya terungkap setelah polisi menelusuri akun facebook pelaku. Di akun media sosialnya itu tertera nama Nazer Augustyn. Di akun itu, pelaku memposting foto bersama para siswi yang merupakan anak didiknya di SMA Negeri 2 Ambon.
Setelah menjalani pemeriksaan, pelaku tidak ditahan. Kepadanya dikenakan wajib lapor dan sewaktu-waktu dipanggil penyidik untuk kembali diperiksa.
“Proses hukum tetap jalan. Tidak ditahan tapi wajib lapor,” kata Alfred. (ADI)