AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Sebuah bahan peledak jenis mortir 60 komando ditemukan di lokasi proyek pembangunan talud di Jalan Jenderal Sudirman di Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon, Kamis (26/9/2024).
Penemuan benda berbahaya itu menggegerkan pekerja proyek dan warga di kawasan tersebut. Penemuan itu kemudian dilaporkan ke tim penjinak bom dari unit Gegana. Tim yang mendatangi lokasi menjinakkan bom tersebut dan dibawa ke markas Gegana Brimob Polda Maluku.
Belum diketahui apakah mortir sepanjang 60 cm itu aktif atau tidak. Bahan peledak yang telah berkarat itu diduga merupakan peninggalan perang dunia II.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Kombes Pol Aries Aminnulla mengatakan mortir ditemukan oleh seorang buruh pekerja proyek bernama Viktor Tuhumuri saat alat berat melakukan penggalian di lokasi proyek, Kamis (16/9/2024).
Menurut Aries saat itu Viktor sempat memberitahukan penemuannya itu kepada mandor proyek. “Namun mereka tidak mengetahui benda itu bom, lalu mandor menyampaikan kepada Viktor untuk menyimpannya agar dijual ke tukang besi tua,” katanya.
Saat ditemukan mortir tersebut telah bercampur dengan tanah. Benda itu diamankan oleh buruh yang menemukan mortir di sekitar lokasi proyek.
Setelah disimpan beberapa hari, Viktor mencari pengepul besi tua untuk menjual mortir yang ditemukannya itu. “Lalu tadi pagi pembeli besi tua datang ke lokasi proyek untuk transaksi,” ujar Aries.
Namun saat diperiksa secara teliti ternyata besi yang hendak dijual itu merupakan mortir komando. Anggota Polsek Sirimau yang datang ke lokasi memasang garis polisi di lokasi penemuan mortir.
Setelah itu tim Jihandak Brimob Polda Maluku mendatangi lokasi untuk mengevakuasi mortir tersebut. “Setelah dijinakkan, mortir tersebut dibawa tim Jihandak,” katanya. (MAN)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News