banner 728x250

Nen Dit Sakmas, Cara Masyarakat Kei Menjaga Adat dan Hormati Perempuan

  • Bagikan
Nen Dit
Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun menabur dan meletakan karangan bunga di makam Nen Dit Sakmas, Selasa (7/9/2021). (FOTO: ANTARA)
banner 468x60

Tegaknya Hukum Adat

“Jangan sekali kali nodai dan lukai hati perempuan Kei. Karena inilah kita orang Kei hanya mati karena batas tanah dan saudara perempuan kita,” tegas Thaher.

Sosok Nen Dit Sakmas tidak hanya untuk dimaknai sebagai kemuliaan kaum perempuan Kei semata. Melainkan pribadi luar biasa yang memberikan inspirasi bagi seluruh masyarakat Kepulauan Kei.

Nen Dit Sakmas adalah figur pemersatu dalam keberagaman karena mampu mempelopori kehadiran dan tegaknya Hukum Adat Larwul Ngabal.


“Para akademisi maupun ahli antropologi yang pernah meneliti tentang Hukum Adat Larwul Ngabal maupun Sejarah Kepulauan Kei. Menyebutnya sebagai hukum adat yang paling humanis dan sejalan dengan nilai-nilai keadaban,” kata Thaher.


Thaher meminta masyarakat meneladani sosok Nen Dit Sakmas yang telah mengajarkan masyarakat Kei harus hidup dalam kebaikan. Dan tentu akan menopang kehidupan dan keberlanjutan hidup manusia dan alam semesta.


“Peringatan Hari Nen Dit Sakmas ini, saya mau mengajak seluruh masyarakat Kepulauan Kei untuk menjadikan hukum Adat Larwul Ngabal sebagai pedoman hidup orang Kei. Tidak hanya sebatas mengucapkan, melainkan dengan sungguh-sungguh kita jalankan dalam hidup dan relasi sosial kita sehari-hari,” katanya. (ANT/RED)

  • Bagikan