AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Oprit Jembatan Kawanua di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, kembali jebol dijerjang banjir, Sabtu (8/6/2/24).
Banjir yang terjadi akibat hujan deras di wilayah itu membuat oprit jembatan yang sebelumnya telah diperbaiki dua pekan lalu kembali amblas.
Oprit jembatan tersebut sebelumnya telah diperbaiki Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVI Ambon bersama kontraktor pelaksana PT Meranti Jaya Permai, 24 Mei 2024.
Perusahaan jasa kontruksi itu mengerjakan preservasi ruas jalan dari desa Tamilow, Maluku Tengah hingga Werinama, kabupaten Seram Bagian Timur.
Preservasi jalan bersumber dari APBN 2024, menelan anggaran Rp 19,8 miliar.
“Sudah tidak bisa lewat lagi karena oprit jembatan kembali jebol,” kata Camat Tehoru Hanafi Syarif dihubungi sentraltimur.com, Sabtu.
Tingginya curah hujan menyebabkan air sungai Kawanua kembali meluap. “Saat ini ketinggian banjir telah melewati badan jembatan, banjir hari ini kondisinya semakin parah dari bulan kemarin,” ujarnya.
Selain merendam badan jembatan dan menjebol oprit, banjir dengan arus yang sangat kuat juga merendam jalanan di sekitar jembatan tersebut. Banjir setinggi pinggang orang dewasa merendam ruas jalan yang berubah laiknya sungai.
8 Titik Longsor
Hujan deras di wilayah itu juga memicu terjadinya longsor di sejumlah tempat. “Longsor terjadi di delapan titik,” katanya.
Longsor menutup badan jalan raya. Kondisi itu terjadi di Desa Mahu dan juga di dusun Suju Desa Tehoru. “Laporan yang saya terima sampai malam ini tercatat ada delapan titik longsor dan yang menutup badan jalan, ada dua titik Suju dan di Mahu,” ungkap Hanafi.
Banjir dan longsor menyebabkan akses transportasi yang menghubungkan tiga kabupaten di wilayah itu kembali lumpuh total. Tiga kabupaten itu adalah Maluku Tengah, Seram Bagian Timur dan Seram Bagian Barat. “Iya akses transportasi kembali lumpuh, kendaraan tak bisa lewat,” ujarnya.
Hingga berita ini tayang, material longsor yang menutup jalan raya belum bisa dibersihkan. “Belum bisa dibersihkan karena dua eksavator juga sedang terjebak banjir,” ujarnya.