Dia mengajak warga tidak menyebarkan foto, video maupun ujaran yang dapat memprovokasi stabilitas keamanan di Malra melalui media sosial.
“Hentikan postingan foto dan kata-kata yang dapat menimbulkan multi tafsir. Karena kenyataan di lapangan kadang berbeda dengan berita yang tersebar (hoax),” imbaunya.
Sebelumnya warga desa Ohoidertutu dan desa Ohoiren Kecamatan Kei Kecil Barat terlibat bentrok pada Sabtu (23/7/2022).
Pemicu pertikaian salah paham antara kedua pemuda desa di pesta joget di sebuah hajatan kawinan warga. Konflik itu merenggut nyawa seorang warga desa Ohoidertutu akibat terkena sabetan parang. (ADI)