“Untuk sopir angkot kita akan bicara dengan koordinator jalur dan pihak terkait lainnya agar pendaftaranya di malam hari. Nanti kita atur agar tidak mengganggu mereka,” kata Permadi.
Kebijakan tersebut kata Permadi, merupakan sesuatu hal yang baru sehingga perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat agar masyarakat lebih memahaminya termasuk juga tujuan penggunaan aplikasi tersebut.
“Seperti aplikasi pedulilindungi awal-awalnya kita bilang ini apa sih. Tapi setelah kita sadar aplikasi itu untuk menjaga diri kita, keluarga dan menjaga orang lain. Nah MyPertamina ini juga sama untuk menjaga warga yang berhak menerima BBM bersubsidi,” katanya.
Untuk Maluku, sosialsiasi dan pembentukan posko pendaftaran MyPertamina akan dimulai dari Kota Ambon dan setelah itu diteruskan ke daerah lainnya.
Perusahaan pelat merah itu telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkiat lainnya untuk sosilisasi aplikasi tersebut.
“Kita akan lakukan bertahap. Pertama di Ambon dan dalam waktu dekat ini mungkin sudah akan dilakukan,” ujar Permadi. (MAN)