banner 728x250

Pelauw-Kariuw Belum Juga Berdamai, Kapolda: Warga Harus Buang Ego

  • Bagikan
PELAUW KARIUW
Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif memimpin rapat koordinasi penyelesaian konflik sosial di desa Pelauw dan Kariuw kecamatan Pulau Haruku, kabupaten Maluku Tengah di kantor Polda Maluku, Rabu (25/5/2022). (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

Tim rekonsiliasi perdamaian sedang menjalankan tugasnya, tim rekonstruksi juga sudah harus menghitung berapa biaya yang butuhkan untuk membangun rumah yang rusak, maupun tanaman warga terdampak konflik.

Sedangkan tim rehabilitasi, memenuhi kebutuhan masyarakat di lokasi pengungsian seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan.

“Kebutuhan masyarakat di lokasi pengungsian harus perhatikan. Jangan sampai mereka kekurangan, termasuk melakukan trauma healing kepada anak-anak,” ujarnya.

Sejauh ini Polda Maluku, Kodam Pattimura dan berbagai pihak terus memberikan bantuan kepada para warga korban konflik dari kariuw yang masih mengungsi di Desa Aboru.

Selain bantuan sembako, Polda Maluku dan Kodam Pattimura juga melakukan trauma healing dan menempatkan tim kesehatan di lokasi pengungsian.  

Dia juga berharap warga Pelauw dan Kariuw tidak menunjukkan ego masing-masing dan tidak saling menyalahkan satu sama lain. Kedua warga desa tersebut harapkan dapat mengedepankan semangat perdamaian dalam penyelesaian konflik.

“Tanpa dialog tidak akan ada rekonsiliasi. Dialognya harus membawa semangat perdamaian. Tidak ada yang merasa kalah dan menang dalam dialog. Karena inti dari dialog adalah mencari jalan keluar dari sebuah persoalan,” harap eks Kakorpolairud Baharkam Polri ini.

Dia berharap, tiga tim tersebut dapat bekerja bersama dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sehingga penanganan penyelesaian konflik sosial di Pulau Haruku segera terselesaikan.

“Mari kita buang semua ego kita untuk sebuah perdamaian yang hakiki, untuk saat ini dan anak cucu kita ke depan,” ajaknya. (MAN)

  • Bagikan