MASOHI, SENTRALTIMUR.COM – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah akan menyiapkan transportasi alternatif dan bahan bakar minyak untuk warga di kecamatan Tehoru dan Telutih.
Hal itu untuk mengatasi akses jalan yang lumpuh pasca ambruknya jembatan Kawanua akibat diterjang banjir bandang, Senin (10/7/2023) lalu. Kawanua merupakan jembatan penghubung kedua kecamatan maupun ke Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Akses warga saat ini terpaksa menggunakan moda transportasi laut berupa longboat maupun ketinting. “Pemda akan siapkan speedboat dan subsidi bahan bakar minyak sebagai alternatif,” ujar Penjabat Bupati Malteng Muhamat Marasabessy, pekan kemarin.
Kebijakan tersebut untuk mengurangi beban masyarakat hingga akses jembatan normal. Marasabessy mengatakan, jembatan darurat sedang dibangun Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Maluku dan akses darat kembali normal dalam waktu dekat. “Insyallah dua sampai tiga pekan ke depan akses jalan dan jembatan sudah kembali normal,” ujarnya.
Dua bentangan yang berada di bagian tengah jembatan sepanjang 120 meter ambruk. Konstruksi besi yang sebelumnya berdiri kokoh, terseret arus sungai Kawanua yang meluap hingga menutupi badan jalan jembatan sepanjang 520 meter itu.
Ambruknya jembatan yang berada di desa Saunulu, kecamatan Tehoru telah memutuskan akses jalan nasional di wilayah Seram Selatan. Jembatan itu merupakan penghubung puluhan desa di kecamatan Tehoru, Telutih dan kecamatan Siwalalat serta Werinama, kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Keinginan BPJN untuk penanganan darurat guna memulihkan akses transportasi darat terhalang tingginya debit air di sungai Kawanua. Jika dimungkinkan secara teknis dan cuaca mendukung, penanganan sementara dilakukan dengan pemasangan jembatan bailey sebagai jembatan darurat.
Masyarakat Terisolir
Masyarakat terisolir pasca ambruknya jembatan Kawanua. Untuk menuju ibu kota kecamatan Tehoru, warga yang nekat harus bertaruh nyawa menaiki longboat maupun ketinting menerjang cuaca ekstrem dan tinggi gelombang laut.
