banner 728x250

Pemicu Gempa Magnitudo 5,9 Seram Utara Rawan Potensi Tsunami

  • Bagikan
gempa tsunami
Ilustrasi gempa dan tsunami. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

MASOHI, SENTRALTIMUR.COM – Pusat Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Geologi memaparkan penyebab gempa magnitudo 5,9 di Seram Utara rawan potensi tsunami.

Gempa mengguncamg kecamatan Seram Utara, kabupaten Maluku Tengah pada Kamis (4/11/2021) sekira pukul 11.42 WIT. Disusul puluhan gempa pasca gempa utama berkekuatan 5,9 magnitudo.

Tidak ada korban luka maupun jiwa dari bencana tersebut. Namun gempa merusak puluhan rumah warga tersebar di desa Sawai, Olong dan Besi.

BACA JUGA:

Kejagung Sita Mal Ambon City Centre Milik Tersangka ASABRI – sentraltimur.com

Garuda Indonesia Siap Luncurkan Promo Tes COVID-19 – kliktimes.com

Gempa juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum. Sebuah masjid dan bangunan SMP di Desa Sawai. Masjid, sanitasi dan jalan retak sepanjang 30 meter di desa Saleman.

Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami PV/MGB dan Penyelidik Bumi Madya, Dr Supartoyo menjelaskan gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami meskipun pusat gempa bumi terletak di laut.

“Karena energinya tidak cukup kuat untuk mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami,” kata kata Supartoyo melalui pesan Whatsapp kepada sentratimur.com, Jumat (5/11/2021).

Data Badan Geologi, permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah. Peta KRB tsunami level 1, kawasan pantai utara Pulau Seram berpotensi tsunami dengan ketinggian tsunami di pantai sekitar 7,5 meter.

Menurutnya secara umum morfologi Pulau Seram bagian utara merupakan dataran berbatasan dengan perbukitan bergelombang dan perbukitan terjal di bagian selatan.

Kawasan itu tersusun oleh endapan kuarter berupa endapan aluvial pantai dan aluvial sungai, batuan berumur tersier (sedimen dan batu gamping). Dan batuan berumur tersier (batuan metamorf, marmer dan batuan meta sedimen). “Sebagian batuan berumur pra tersier dan tersier tersebut telah mengalami pelapukan,” kata dia.

Endapan kuarter dan batuan berumur pra tersier dan tersier yang telah mengalami pelapukan umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated). Dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.

Gempa Terkait Aktivitas Sesar Aktif

Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, serta data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, Supartoyo memperkirakan, kejadian gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif.

  • Bagikan