LANGGUR, SENTRALTIMUR.COM – Kerinduan masyarakat di Kecamatan Kei Besar Selatan Barat Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), menikmati air bersih terjawab.
Pemerintah kabupaten Malra menggunakan alat desalinasi atau alat penyulingan air laut menjadi air tawar di ohoi atau desa Rahangiar.
“Ini hanya upaya kecil dari kami untuk masyarakat dengan anggaran kurang lebih Rp 1,8 miliar. Untuk mesin desalinasi, bak penampung dan jaringan air ke masyarakat. Khususnya di Ohoi Rahangiar saat ini,” kata Bupati Malra Muhammad Thaher Hanubun, Minggu (5/9/2021).
Thaher katakan, Kecamatan Kei Besar Selatan Barat adalah wilayah yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Penetapan melalui Perpres Presiden nomor 18 tahun 2020. Menetapkan sebagai pintu gerbang negara atau wilayah perbatasan negara. Kei Besar Selatan Barat masuk dalam Lokasi Prioritas (LOKPRI) serta Kawasan Nasional Tertentu (KNT).
BACA JUGA:
Polres Tanimbar Tangkap 4 Warga Terlibat Narkoba, Satunya Wanita – sentraltimur.com
Hadiri Pertemuan Dewan Menteri OECD, Mendag: Indonesia Berpotensi Jadi Superpower Dunia – kliktimes.com
Salah satu persoalan daerah itu, sebut Thaher, adalah pemenuhan air bersih untuk warga setempat. Tetapi karena persoalan kepala ohoi (desa) setempat, sehingga apa yang sudah ada warga merusaknya. Dan ohoi-ohoi lainnya tidak dapat manfaatnya.
Sedangkan, alat yang baru ini bisa melayani lima ohoi di kecamatan itu. Alat penunjang lainnya berupa bak penampung di puncak gunung.
“Alat ini sudah kita resmikan dan uji coba hari ini. Di mana hasilnya sangat baik, dan sekarang bagaiman kita berupaya untuk dapat melayani ohoi lainnya. Seperti Uwat, Ngan, 9hoilean, Watkidat dan Weduar Fer,” imbuhnya.
Ia minta Dinas PUPR bekerja cerdas dan perencanaan berikutnya harus melayani desa-desa lainnya. Melalui pembangunan jaringan-jaringan air ke ohoi dan masyarakat.
Thaher menambahkan, untuk kecamatan tersebut saat ini juga sudah berdiri menara telekomunikasi setinggi 72 meter. Keberadaannya untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal telekomunikasi dan internet.