banner 728x250

Pencurian Pecah Kaca Mobil Marak di Ambon, Polisi Tak Berkutik

  • Bagikan
MOBIL MARAK
Mobil Ketua DPW NasDem Maluku Hamdani Laturua dibobol pelaku spesialis pecah kaca mobil di kawasan Poka, kota Ambon, Selasa (01/08/2023). (FOTO: TANGKAPAN LAYAR)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Aksi pencurian dengan cara memecahkan kaca mobil kembali marak di kota Ambon. Dalam dua bulan terakhir sudah tiga unit mobil warga dibobol di kawasan Poka, kota Ambon. Barang berharga dan uang di dalam mobil digondol pelaku.

Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Maluku Hamdani Laturua menjadi korban aksi pelaku pencurian spesialis pecah kaca mobil pada Selasa (01/08/2023). Mobil Toyota Rush DE 1983 AC miliknya yang terparkir di salah satu rumah kopi dekat Jembatan Merah Putih di kawasan Poka, Ambon disatroni maling.

Menghindari aksi pelaku Hamdani mengimbau warga berhati-hati agar tidak meninggalkan barang berharga di dalam kendaraan saat berada di lokasi parkir.

Untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung, dia juga meminta pelaku usaha kuliner dan rumah kopi di kawasan Poka memasang kamera pengawas atau CCTV untuk meminimalisir aksi kriminal.

“Kita mengunjungi warung kopi untuk santai sambil minum kopi. Tapi saat meninggalkan warung kopi, menjadi korban, kendaraan kita di tempat parkir dibobol maling. Seharusnya ada upaya preventif dari pelaku usaha, memasang CCTV karena kejahatan seperti ini sudah sering terjadi di Poka,” kata Hamdani kepada sentraltimur.com, Kamis (3/8/2023).

Pemilik tempat usaha lanjut Hamdani, jangan hanya mengejar keuntungan tapi mengabaikan pelayanan, khususnya kenyamanam bagi pengunjung. “Kamera CCTV dapat memantau dan merekam aktivitas di area parkir yang berisiko terjadi kejahatan (pembobolan mobil), seperti saya dan beberapa warga yang menjadi korban kriminal,” ujar mantan praktisi hukum ini.

Pada hari kejadian, Hamdani telah melaporkan kasus pencurian yang menimpanya ke Polsek Teluk Ambon.  Polisi telah mendatangi tempat kejadian perkara dan mengumpulkan barang bukti untuk kepentingan penyelidikan. Namun yang janggal, polisi mengaku terkendala menyelidiki kasus ini karena ketiadaan CCTV di area parkir. “Tidak adanya CCTV di TKP jangan dijadikan alasan bagi polisi kesulitan menyelidiki kejahatan seperti ini,” sentilnya.

Dia menegaskan institusi Polri merupakan alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. “Aksi kejahatan ini bukan pertama kali tapi sudah sering, polisi harusnya mampu mengantisipasi sebagai wujud perlindungan kepada masyarakat,” tegas Hamdani.

Dia merasa aneh, tidak terpasangnya CCTV di TKP dijadikan dalih polisi sulit menyelidiki kasus ini. “Alasan CCTV tidak ada sehingga sulit identifikasi pelaku. Jika penyelidikan perkara selalui harus disertai bukti CCTV, maka akan menghambat penyelidikan dan penyidikan perkara. Banyak kasus kejahatan sejak dulu dan saat ini bisa terpecahkan dan ditangani tanpa perlu bukti CCTV,” ujar Hamdani.  

Selalu berhadapan dengan kejahatan, dengan ilmu (reserse) dan naluri yang melekat pada anggota Polri tentu mampu melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan pengawasan penyidikan tindak pidana. “Bagian dari tugas Polri adalah memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan hukum kepada masyarakat. Jangan membiarkan kejahatan (pembobolan mobil) seperti ini kembali marak. Jika itu terjadi, artinya polisi memisahkan gula dari manisnya. Karena itu menjadi kewajiban polisi proaktif menyelidiki kasus ini,” jelasnya.

  • Bagikan