banner 728x250

PKL Resah Pasar Apung Belum Dilistriki PLN

  • Bagikan
PASAR APUNG
Aktivitas ekonomi di pasar apung, kawasan Mardika, Kota Ambon. (FOTO: SENTRALTIMUR.COM)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Pasar apung di kawasan Mardika, Kota Ambon belum juga teraliri listrik. Aturan yang terapkan PT PLN (Persero) menjadi kendala sentra ekonomi rakyat itu belum terlistriki.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon Sirjhon Slarmanat mengatakan telah menyurati PLN untuk melistriki pasar apung, namun belum terealisasi.

BACA JUGA:

Kayana Care-HIPMI Maluku Buka Klinik Swab Antigen di Bandara Pattimura – sentraltimur.com

Presiden RI Joko Widodo Santuni Keluarga Korban Meninggal Erupsi Semeru – kliktimes.com

“Kita terkendala dengan aturan dari PLN. Kita sudah menyurat untuk minta segera masukan meteran listrik,” kata Sirjhon, Kamis (19/8/2021).

PLN akan memasang listrik di pasar Apung apabila permohonan pengajuan pemasangan meteran listrik mencapai 100 lapak pedagang kaki lima. Tetapi hingga saat ini baru sekitar 50 lapak.

Untuk menjawab keresahan PKL, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon akan kembali berkoordinasi dengan PLN. Sebab pemasangan listrik merupakan tanggung jawab Pemkot Ambon agar pedagang tidak lagi mengeluarkan biaya.

“Kita akan berkoordinasi lagi dengan PLN. Kita desak terus, listrik bisa terpasang di seluruh lapak PKL agar pedagang bisa beraktivitas,” ujar Sirjhon.

PKL Mengeluh Listrik Belum Terpasang

Pedagang direlokasi ke pasar Apung menyusul proyek revitalisasi Pasar Mardika, Kota Ambon. Pedagang yang sudah bersiap pindah, belum juga membuka lapaknya karena belum terpasang jaringan listrik. 

Menurut pedagang, tanpa aliran listrik di pasar Apung mereka dapat berjualan karena kondisi yang gelap. “Listrik tidak ada. Semuanya jadi tanggung jawab kita,” kata Wati, salah satu pedagang pakaian.

Wati katakan, bersama rekan sesama pedagang sudah mendatangi PLN mengurus sendiri pemasangan listrik. Namun, mereka masih harus menunggu. Alasannya PLN memberikan syarat minimal 60 meteran baru bisa lakukan pemasangan sekaligus.

Wati mengajukan pemasangan instalasi listrik sebesar 900 Watt dengan biaya Rp1,2 juta. “Sudah hampir sebulan belum jualan, tidak ada pemasukan,” keluh dia.

Meski mendapatkan lapak di pasar Apung, menurutnya lokasinya tidak layak untuk menjual pakaian.

Wati dan puluhan pedagang yang direlokasi dari gedung putih ke pasar Apung hanya bisa menunggu dan berharap PLN segera memasang jaringan listrik. (ANA)

  • Bagikan