banner 728x250

Polisi Gagal Amankan Lokasi Bentrok IAIN Ambon: Konflik Masih Berlanjut

  • Bagikan
LOKASI BENTROK
Ilustrasi, bentrokan warga. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Bentrokan antara dua kelompok warga di kawasan IAIN Ambon, desa Batu Merah, masih berkecamuk.

Konflik pecah di sejumlah titik di kawasan tersebut, Rabu malam hingga Kamis (10/11/2022) pagi.

Aparat kepolisian yang berulang kali mengeluarkan tembakan peringatan ke udara tetap saja tidak mampu menghentikan konflik warga. Saling serang masih saja terjadi. Batu berserakan di jalan raya akibat saling lempar warga yang bertikai.

Kondisi benar-benar mencekam, warga yang bermukim di kawasan itu dibuat ketakutan. Tidak ada korban jiwa dalam bentrok lanjutan tersebut. Namun satu rumah warga dibakar dan sebuah kafe dilaporkan dirusaki warga yang bertikai. Sejumlah rumah juga dirusaki warga. Satu unit mobil plat merah milik IAIN Ambon juga dilempari, kaca mobil belakang pecah.

Rumah warga yang bukan berasal dari dua kelompok yang bertikai juga menjadi sasaran lemparan batu. Konflik yang masih berlanjut menyebabkan warga yang menetap di seputaran lokasi bentrokan merasa tidak aman dan nyaman. Keselamatan mereka pun terancam.  

Ruas jalan raya di lokasi bentrokan diblokir warga dengan kayu dan batu. Akses jalan raya menuju pusat kota lumpuh. Akibatnya PNS yang bermukim di kawasan itu tidak bisa berkantor. Siswa-siswi yang akan pergi ke sekolah terpaksa kembali ke rumah akibat blokade jalan. Pengendara kendaraan bermotor baru bisa melintas keluar dari kawasan IAIN sekitar pukul 08.30 WIT.

Kamis pagi bentrokan kembali pecah memaksa polisi menembakan gas air mata menghalau dua kelompok warga yang bertikai. Hingga berita ini diposting, sejumlah warga masih terlihat membawa senjata tajam berjaga-jaga di sejumlah titik.

Polisi Minim Personel Pengamanan

Pantauan wartawan sentraltimur.com yang tinggal di kawasan bentrok, polisi gagal mengamankan lokasi bentrok menyebabkan konflik masih berkecamuk.

Beberapa personel polisi yang ditugaskan di lokasi bentrokan mengaku kewalahan menghentikan pertikaian dua kelompok warga akibat minimnya personel.

“Abang (wartawan) kita bingung bentrok terjadi di beberapa titik. Tidak semua bisa kita atasi karena kekurangan personel,” ujar seorang anggota Polresta Ambon yang dihubungi sentraltimur.com via telepon seluler, Rabu malam dan Kamis subuh.

Anggota Sabhara Polda Maluku yang membantu Polresta Ambon di lokasi kejadian juga menyampaikan hal serupa. “Pak, kita ditugaskan sejak jam 12 malam (Kamis dini hari) di lokasi. Kita kesulitan menghentikan bentrokan yang terjadi di beberapa titik karena kekurangan personel,” katanya, Kamis pagi.

Warga yang menetap di kawasan IAIN mengaku kecewa dengan kinerja polisi yang dinilai menganggap remeh konflik dua kelompok warga. “Kalau polisi serius menangani dan menghentikan bentrokan warga seharusnya jumlah personel ditambah,” kecam warga.

Polisi juga diminta mendirikan pos dadakan di sejumlan titik yang dianggap rawan konflik. “Polisi juga harus aktif patroli keliling di pemukiman warga, bukan hanya duduk diam di pos penjagaan,” kesal warga.

Polisi Diminta Bertindak Tegas

Mereka meminta aparat keamanan juga melakukan razia terhadap dua kelompok warga yang membawa senjata tajam. “Kita sejak dua hari lalu hidup dalam ketakutan akibat bentrokan warga. Polisi harus bertindak tegas untuk menghentikan konflik ini agar tidak berlarut-larut dan meluas,” ujarnya.

  • Bagikan