Ribuan BBM itu disimpan di dalam 96 jerigen berukuran 20 liter. “Untuk minyak tanah itu ada 80 jerigen berukuran 20 liter dan solar 16 jerigen,” kata eks Kapolres Pulau Ambon ini.
BBM Dijual ke Nakhoda Kapal
Terungkap, Arham menjual 1.600 liter minyak tanah ke nakhoda kapal seharga Rp4.500 perliter. Sedangkan untuk satu drum minyak tanah ukuran 200 liter dijual senilai Rp900 ribu.
Polisi yang mendatangi pangkalan BBM milik Arham juga menyita 11 drum minyak tanah yang rencananya akan selundupkan ke Pulau Seram. “Jadi jumlah total barang bukti yang disita sebanyak 3.800 liter minyak tanah dan solar 320 liter,” katanya.
Ribuan liter BBM bersubsidi itu telah diamankan polisi sebagai barang bukti. Sementara enam terduga pelaku menjalani pemeriksaan oleh penyidik di kantor Ditreskrimsus.
Sebelumnya pada Jumat (2/9/2022), Ditreskrimsus juga mengamankan 2.400 liter minyak tanah yang ditimbun seorang pelaku inisial YS di desa Waai, kecamatan Salahutu, kabupaten Maluku Tengah. (MAN)