Dalam kericuhan itu, ratusan sopir angkot dan petugas Satpol PP dibantu polisi terlibat akai saling dorong. Setelah kericuhan terjadi, demonstran menarik diri dan memblokade ruas jalan Sultan Khairun. Akibat aksi itu arus lalu lintas macet total.
Polisi yang berada di lokasi menghalau mereka yang menutup jalan dan berusaha mengurai kemacetan.Setelah itu ratusan sopir kembali berdemo di sisi kiri pintu masuk kantor gubernur Maluku. Mereka bergantian menyampaikan orasi dan aspirasinya.
Beberapa saat berorasi, kepala Satpol PP Pemprov Maluku menemui para pendemo. Setelah itu Asisten II Kasrul Selang dan Kadis Perhubungan Maluku menemui para sopir. Kasrul naik ke atas mobil komando dan bernegosiasi dengan demonstran. “Nanti kita akan membahas tuntutan saudara-saudara sekalian,” kata Kasrul.
Namun penjelasan Kasrul memantik amarah pendemo. Mereka menuding apa yang disampaikan Kasrul hanya janji kosong. “Jangan lagi ada janji-janji kami minta dibahas sekarang,” teriak demonstran.
Sementara di atas mobil komando, demonstran meneriaki Kadis Perhubungan Maluku sebagai pembohong. “Anda mau berbohong kepada kami. tentang apalagi, kami sudah berulang kali bertemu dan Anda selalu berbohong,” tegas mereka.
Sopir angkot ini mengancam apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi Pemprov Maluku, mereka akan kembali melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih besar. Mereka juga mengancam akan menduduki kantor Maxim Ambon. (MAN)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News