banner 728x250

Protes Pemilihan Rektor Unpatti, Mahasiswa: Demokrasi Dirusaki Politik Uang

  • Bagikan
PEMILIHAN REKTOR
Mahasiswa menggelar unjuk rasa memprotes pemilihan rektor Universitas Pattimura Ambon yang dinilai curang, Selasa (7/11/2023). (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Puluhan mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menggelar aksi unjuk rasa.

Mereka memprotes pemilihan rektor di kampus Unpatti, Selasa (7/11/2023) sore. Aksi demo berlangsung hanya beberapa saat setelah pemungutan suara selesai dilakukan.

Dalam aksi tersebut, demonstran yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus Unpatti menuding salah satu kandidat rektor diduga kuat telah melakukan kecurangan karena terlibat praktik politik uang.

“Kami mensinyalir ada calon rektor tertentu yang terlibat politik uang dalam suksesi rektor,” teriak Rudi, demonstran dalam orasinya.

Mahasiswa juga menilai proses pemilihan rektor putaran kedua syarat kepentingan politik dan juga money politik.

Informasi yang mereka terima, tim dari calon rektor tertentu telah menyetor uang ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi mencapai Rp26 miliar demi memenangkan pemilihan rektor.

Mereka juga menuding mantan Rektor Unpatti Prof. M.J Sapteno ikut terlibat dalam praktik politik uang tersebut. “Kami mendapat informasi diduga (mantan) Rektor Prof. M.J Sapteno telah membawa uang Rp26 miliar untuk disetor ke pusat demi memenangkan calonnya,” kecam mahasiswa.

Uang puluhan miliar yang disetor ke Kementerian Pendidikan diambil dari dana remunerasi dosen dan pegawai Unpatti yang selama ini mengendap di BNI. “Ada Rp20 miliar yang diambil dari BNI itu uang para dosen dan pegawai dan sisanya ditambah kemudian disetor ke Jakarta,” tuding pendemo.

Menurut mahasiswa politik uang dalam dunia akademik sangat bertentangan dengan logika akal sehat dan hal itu sangat tidak dibenarkan.

Mereka pun menduga perwakilan Kementerian Pendidikan yang ikut dalam proses pemilihan rektor putaran kedua juga telah menikmati uang suap dari calon rektor tertentu. “Demokrasi model apa seperti ini. Kami minta agar hasil pemilihan rektor Unpatti dibatalkan karena cacat dan curang,” tegas mahasiswa.

Fredy Leiwakabessy Rektor Terpilih

Mereka mendesak KPK dan Kejaksaan Tinggi Maluku segera menyelidiki penyimpangan anggaran negara yang terjadi saat proses pemilihan rektor Unpatti. “Harus segera diusut sampai tuntas dan dari sini bisa dijadikan pintu masuk untuk mengusut sejumlah kasus korupsi lainnya di Unpatti,” desak mahasiswa.

  • Bagikan