banner 728x250

Rakor Pokjanal Posyandu, Ina Latu Maluku Apresiasi MBD

  • Bagikan
POKJANAL POSYANDU
banner 468x60

TIAKUR, SENTRALTIMUR.COM – Kabupaten Maluku Barat Daya untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah pelaksanaan rapat koordinasi Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tingkat provinsi Maluku tahun 2023. 

Kegiatan digelar di aula Kodim 1511/Pulau Moa, Selasa (17/10/2023). Dihadiri Gubernur Maluku Murad Ismail dan Ketua TP PKK Maluku Widya Pratiwi Murad, Bupati MBD Benyamin Thomas Noach, bersama Ketua TP PKK MBD Rely Noach.

Bupati MBD Benyamin Thomas Noach mengatakan, Pokjanal Posyandu merupakan salah satu kegiatan sosial untuk mendukung peningkatan kesehatan ibu dan anak.

“Terima kasih atas program pemerintah ini dan kita semua berkewajiban untuk menyukseskannya untuk kemajuan Maluku dan Maluku Barat Daya,” katanya.

Ketua TP PKK Maluku Widya Pratiwi Murad dalam menyampaikan kebangganya dan apresiasi kepada Pemkab MBD yang telah berupaya menurunkan angka prevelensi stunting dari 29,6 persen di tahun 2021 menjadi 26,7 persen di tahun 2022.

“MBD telah bekerja dan berupaya sehingga terjadi penurunan angka prevelensi stunting sesuai data Kementerian Kesehatan, hal ini perlu mendapat apresiasi,” ungkapnya.

Dia mengingatkan semua pihak tidak lengah dalam penanganan stunting karena sesuai arahan presiden pada tahun 2024 prevalensi stunting tingkat nasional harus turun menjadi 14 persen dan untuk Maluku sebesar 20 persen. “Harapan saya hal ini bisa dicapai dan jangan sampai angka stunting ini naik karena itu hal ini sangat perlu diperhatikan untuk mencegah stunting,” ujar Widya.

Ina Parenting Maluku ini juga berpesan agar pemerintah dapat mengoptimalkan peran Pokjanal Posyandu yang telah terbentuk dengan melakukan koordinasi antar anggota, serta OPD dan seluruh kader TP PKK agar dapat membentuk jejaring tim Pokjanal Posyandu sampai ke setiap desa

Perubahan strategi yang dilakukan ini dikarenakan pengetahuan tentang stunting pada kader posyandu sangat kecil. “Posyandu adalah ujung tombak untuk mengidentifikasi terindikasinya stunting pada anak atau tidak, karena itu diperlukan kader yang mempunyai kelebihan untuk menjelaskan tentang stunting dan pencegahannya,” katanya. (RED)

Ikuti berita sentraltimur.com di Google News

  • Bagikan