banner 728x250

Ratusan Anak Korban Gempa di MBD Jalani Trauma Healing

  • Bagikan
RATUSAN ANAK
Ratusan anak korban gempa di Pulau Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya menjalani proses trauma healing pascagempa magnitudo 5,6. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

Momen menyambut perayaan Natal, Eklin dan teman-temannya kerap menggunakan baju Santa Claus. Trauma healing semakin menarik dan mengembalikan keceriaan anak-anak, ada juga yang menggunakan kostum badut dan ibu peri. Anak-anak juga diberikan kue sehingga mereka merasa senang.

“Untuk psikososial tahap pertama, kami berusaha edukasi anak-anak bahwa cemas, takut, khawatir itu perasaan yang wajar. Menghilangkan perasaan itu kami ajak anak-anak untuk tenang,” katanya.

Eklin dan rekan-rekannya juga menggunakan beberapa metode seperti living values education atau pendidikan menghidupkan nilai. Selain itu metode ventriloquist yaitu seni berbicara tanpa menggerakkan bibir dengan menggunakan bantuan boneka.

“Respon anak-anak dan warga terdampak gempa sangat antusias. Orang dewasa laki-laki dan perempuan sampai orangtua lanjut usia pun ikut bermain. Merek, bergoyang dan bernyanyi bersama-sam,” ungkapnya.

“Saya juga trauma, tapi saya berusaha menyembuhkan trauma yang saya alami dengan menguatkan orang lain lewat cara psikososial. Sebab dengan menguatkan orang lain, saya yang lemah pun akan jadi kuat,” sambung Eklin.

Trauma healing akan terus berlanjut untuk memulihkan kembali kondisi psikologi anak. Saat ini masih fokus melakukan trauma healing di satu desa karena kondisi cuaca yang sangat buruk.

Dia berharap ada dukungan dari pihak lain untuk memulihkan kembali anak-anak di pulau Damer.

“Saya kekurangan mainan bagi anak-anak. Seperti congklak, ular tangga, mobil-mobilan, boneka, dll. Supaya setelah selesai psikososial dengan dua tahapan. Saya bisa kasih anak-anak kado, yaitu mainan bagi anak-anak yang masih menetap di tenda-tenda pengungsian. Untuk hilangkan ketakutan dan stress mereka,” kata Eklin. (MAN)

  • Bagikan