banner 728x250

Ratusan Ikan Mati Mendadak di Hative Diduga Terpapar Limbah PLN

  • Bagikan
Keramba nelayan di kawasan OSM, Kota Ambon. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Ratusan ekor ikan ditemukan mati mendadak di sebuah keramba milik nelayan di pantai Kampung Kolam, Desa Hative Kecil, Kecamatan Sirimau, Ambon, Kamis (10/6/2021).

Ratusan ekor ikan yang mati mendadak itu merupakan jenis ikan bubara yang berumur beberapa bulan. Kuat dugaan ratusan ekor ikan milik nelayan itu mati terpapar limbah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Hative Kecil.

Alfred Albert Pattiwailapia, nelayan pemilik keramba mengaku sebelum ikan-ikan miliknya mati, air laut di kawasan itu sempat berubah warnah merah kecokelatan.

Dia mensinyalir kematian ratusan ekor ikan bubara miliknya lantaran air laut di kawasan itu tercemari limbah pembuangan PLTD Hative Kecil.

“Karena beberapa hari sebelum ikan-ikan saya mati air luat di dekat keramba berubah merah kecokelatan. Air laut di dalam kerambah juga berbusa,” kata Alfred kepada sentraltimur.com via pesan whatsapp, Kamis.

Dugaan kematian ratusan ekor ikan di keramba nelayan karena terpapar limbah pembuangan PLTD semakin kuat lantaran jarak mesin PLTD milik PT PLN dengan keramba hanya 100 meter.

Kematian ikan bubara miliknya telah terjadi sejak Senin lalu. Namun saat itu ikan yang mati hanya puluhan ekor, keesokan harinya, ratusan ikan di keramba kembali mati dalam jumlah yang cukup banyak.

“Hari Senin itu ada lebih dari 30 ekor yang mati, tapi besoknya itu ada ratusan ekor yang mati, kalau jumlah yang mati itu ada sekitar 400 ekor,” ujarnya.

Setelah kejadian itu, dia telah melaporkan ke PLTD Hative Kecil. Selanjutnya petugas PLN yang datang ke keramba mengambil sampel air untuk diuji di laboratorium guna mengetahui penyebab kejadian itu.

Sayangnya kata Alfred, petugas PLN yang mendatanginya mengaku kejadian itu tidak ada kaitannya dengan pencemaran air akibat pembuangan limbah dari PLN.

Alfred masih menunggu hasil uji sampel air laut dari laboratorium. “Ada petugas bilang tidak ada kaitan dengan limbah pembuangan, tapi kenyataan air berubah dan ada banyak busa di dalam keramba, tadi saya masih tunggu hasil lab,” ujarnya. (MMS)

Penulis: MEHMET SALAHUDINEditor: YANTO
  • Bagikan