banner 728x250

Sekretaris Dinas Pariwisata Maluku Cabuli Siswi, Aktivis Perempuan Desak Pj Gubernur Pecat Pelaku

  • Bagikan
DINAS PARIWISATA
Tersangka melakukan aksi bejatnya di kantor Dinas Pariwisata Maluku di Jl. Jenderal Sudirman, kawasan Galunggung, kota Ambon. (ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Aktivis perlindungan perempuan dan anak mengecam keras pencabulan seorang siswi yang diduga dilakukan Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Salmin Saleh.

Praktisi Perlindungan Perempuan dan Anak Maluku Lusi Peilouw mengatakan kasus yang menimpa siswi magang itu sangat disayangkan karena terduga pelaku merupakan seorang pejabat.

Selain itu kejadiannya terjadi di kantor Dinas Pariwisata Maluku. “Sangat disayangkan kantor pemerintah yang harusnya menjadi tempat yang aman bagi anak, malah menjadi lokus kasus percabulan. Padahal korban sedang dalam tugas belajar di situ,” kata Lusi dalam keterangan tertulis, Senin (9/9/2024).

Direktur Yayasan Inaata Mutiara Maluku yang konsen terhadap isu perlindungan perempuan dan anak di Maluku ini menyatakan akibat kasus tersebut korban yang masih di bawah umur dalam kondisi trauma.

“Anak perempuan dengan segala keluguan, lemah di hadapan pejabat predator. Relasi kuasa yang sangat timpang bagai langit dan bumi. Pada saat si predator melecehkannya secara seksual, korban shock, takut dan menangis,” ungkapnya.

Kasus kekerasan seksual terhadap anak dengan pelakunya pejabat pemerintah provinsi Maluku bukan kasus pertama.

Sebelumnya kepala Dinas PPPA Maluku juga diketahui mencabuli seorang perempuan yang juga pegawainya sendiri di kantornya. “Sangat disayangkan kasus kekerasan seksual kembali terjadi di Pemerintah Provinsi Maluku,” kecam dia.

Praktisi Perlindungan Perempuan dan Anak Maluku, Lusi Peilouw. (ISTIMEWA)

Atas terjadinya kasus tersebut, Lusi meminta semua pegawai di Dinas Pariwisata Maluku memberikan dukungan kepada korban yang saat ini masih magang di kantor tersebut. “Saya meminta seluruh pegawai kantor Dinas Pariwisata Maluku menjadi support system bagi korban. Jangan malah membully korban, atau victim blaming. Korban tetap korban,” tegas Lusi.

“Tidak boleh ada yang mempertanyakan apalagi menyerang korban dengan pertanyaan bodoh dan tidak manusiawi semisal kenapa tidak lari, kenapa tidak berteriak, dan lain-lain. Ini tidak boleh terjadi,” lanjut dia.

Dukung Proses Hukum

Dia juga meminta Pj Gubernur Maluku Sadali Ie mencopot terduga pelaku dari jabatannya. Lusi juga mendorong Pemprov Maluku mendukung sepenuhunya proses hukum kasus tersebut.

  • Bagikan