“Tim PT Citic melakukan deteksi gas di areal semburan. Hasilnya gas tersebut tidak mengandung H2S (hidrogen Sulfida) dan gas beracun. Tetapi mengandung gas mudah terbakar,” ungkapnya.
Bula Area Eksplorasi Minyak
Kawasan di Bula diketahui menjadi salah satu area eksplorasi minyak bumi yang selama ini lakukan oleh PT Citic.
Hatab mengakui dari hasil pemantauan di lapangan, semburan lumpur bercampur gas di hari kedua ini terus bertambah tinggi. Garis pembatas di areal semburan telah terpasang mencegah warga mendekati lokasi itu.
“Semburan mengeluarkan lumpur setinggi 10 meter dari permukaan tanah,” ujar Hatab.
Semburan lumpur itu telah laporkan ke kantor pusat PT Citic di Jakarta guna mengambil langkah-langkah untuk menangani permasalahan tersebut.
“Tim PT Citic menggunakan Google Maps untuk mencari titik koordinat lokasi semburan lumpur untuk dikirim ke kantor pusat PT Citic di Jakarta (bidang Geologi),” katanya. (MAN)