AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Polisi membekuk 19 penambang ilegal di kawasan tambang emas Gunung Botak, Kabupaten Buru.
Belasan penambang illegal ini ditangkap saat digelar operasi penertiban di kawasan tersebut, Senin (24/5/2021).
Penertiban kawasan Gunung Botak dilakukan polisi setelah para penambang ilegal kembali memasuki kawasan itu untuk mengeruk emas secara ilegal.
“Sebanyak 19 penambang ilegal ditangkap,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat kepada Sentraltimur.com, Selasa (25/5/2021).
Belasan penambang ilegal itu ditangkap polisi karena kedapatan menggunakan bahan kimia berupa sianida dan merkuri untuk mengeruk emas di Gunung Botak.
Dalam operasi penertiban itu, polisi juga membakar tenda-tenda yang didirikan penambang dan peralatan yang digunakan untuk melakukan aktivitias ilegal di Gunung Botak.
“Mereka yang ditangkap ini sedang melakukan aktivitas ilegal dengan menggunakan bahan kimia berbahaya,” ujarnya.
Setelah ditangkap, belasan penambang ilegal digelandang ke Mapolres Pulau Buru untuk diproses hukum.
Penambang ilegal kembali memasuki kawasan Gunung Botak setelah aparat kepolisian meninggalkan pos pengamanan di kawasan itu beberapa waktu lalu. Tercatat ratusan warga dari luar Pulau Buru memasuki wilayah tersebut untuk melakukan penambangan liar mengeruk emas di Gunung Botak.
Menurut Roem, masalah Gunung Botak tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat kepolisian namun juga semua pihak termasuk pemerintah daerah.
Persoalan di Gunung Botak kata dia, tidak hanya terkait persoalan Kamtibmas, tapi paling utama persoalan lingkungan dan juga masalah sosial ekonomi yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak.
Dia minta Pemkab Buru ikut berperan menyadarkan masyarakat terkait bahaya pencemaran lingkungan akibat dampak penambangan emas secara ilegal di Gunung Botak.
“Karena di situ juga terkait dengan bagaimana pembiayaan aparat yang melakukan pengamanan, kemudian harus ada pembinaan kepada masyarakat yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah, sehingga timbul kesadaran masyarakat untuk sama-sama melakukan pengelolaan terhadap Gunung Botak itu sendiri,” pintanya.
Roem menegaskan, persoalan di Gunung Botak harus ditangani dengan baik, sebab dampaknya bisa semakin meluas, terutama pencemaran lingkungan.
“Jika ini tidak segera ditangani dengan baik, setiap saat dan sampai kapan pun masyarakat akan berusaha masuk secara ilegal di Gunung Botak. Dan jika terjadi permasalahan di sana, maka yang akan disoroti adalah polisi sebagai pengamanan di daerah tersebut,” tandas Roem. (MMS)