banner 728x250

Sukses Kelola DAK Fisik DPPKB, Pemkab SBT Raih Penghargaan

  • Bagikan
RAIH PENGHARGAAN
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) SBT berhasil mengelola Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2022 sebanyak 100 persen.

Penghargaan diberikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Sarles Brabar kepada Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur di aula pandopo Bupati, Jumat (3/3/2023).

Pemberian Piagam dan Panduan KB 2023 ini sekaligus mengawali pelatihan bagi fasilitator pendamping keluarga tingkat kabupaten/kota yang dibuka Idris Rumalutur, dihadiri Sekretaris Daerah Jafar Kwairumaratu, pimpinan OPD, dan Wakil Ketua TP PKK.

Sales Brabar mengatakan, dari 11 kabupaten/kota di Maluku, SBT merupakan salah satu kabupaten dengan angka penurunan stunting sangat luar biasa.

“Saya selaku koordinator BKKBN Maluku memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah serta seluruh sektor dinas terkait atas capain kerja sehingga dari semua kabupaten kota Provinsi Maluku, SBT merupakan salah satu dengan angka penurunan stunting yang cukup tinggi,” jelasnya.

Selain angka penurun stunting secara signifikan Pemkab SBT juga dinilai optimal dalam pengelolaan DAK tahun 2022. “Kami memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah atas kooridnasi yang baik dengan kordinator BKKBN pusat sehingga pelaksanaan penyerapan DAK bisa berjalan dengan baik. Harapan kami pengelolaan DAK dapat dioptimalkan untuk percepatan penurunan stunting,” ujarnya.

Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur menjelaskan, Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, diperlukan peran pendamping keluarga yang terdiri kader PKK, KB dan Bidan untuk melakukan pendampingan.

Penyuluhan terhadap fasilitas kelayanan rujukan penerimaan bantuan sosial kepada calon ibu hamil, atau setelah paska persalinan sampai pada anak usia 0,5 tahun. “Stunting merupakan sebuah penyakit yang mempunya dampak terhadap pengembangan sel otak anak sehingga akan berpengaruh tingkat kecerdasan secara optimal,” katanya.

Meskipun SBT berhasil menurunkan angka stunting, dia mengatakan keberhasilan ini merupakan sebuah tantangan untuk semua OPD terkait untuk mempertahankan keberhasilan tersebut

“Keberhasilan ini kita dihadapkan dengan tantangan yang begitu serius. Saya berharap minimal bisa mempertahannkan penurunan itu sehingga pada tahun 2023 kita berkalaborasi lebih optiml lagi menurunkan angka stunting, agar ke depan generasi SBT jauh lebih baik dari kabupaten lain,” kata Rumalutur. (CAL)

Ikuti berita sentraltimur.com di Google News

  • Bagikan