Dalam mendeteksi dapat diperoleh melalui mekanisme oposisi aktif, oposisi pembantu, opisisi pasif dan langkah-langkah teknik penyelenggaraan deteksi menetapkan masalah, menyusun rencana deteksi serta mengumpulkan JUK.
Melalui pembekalan tentang kewaspadaan dini dan deteksi dini ini, dia berharap peserta dapat menjadi informan yang profesional dalam melaksanakan tugas di daerah perbatasan. “Peran camat, PLBN, dan Kesbangpol juga mewaspadai, siaga dan teliti setiap masalah yang dihadapi, baik ancaman dari dalam negeri dan luar negeri,” ujarnya.
Intelijen Sangat Vital
Sementara, Wakil Asisten Intilejen Kasdam XVII Cenderawasih Letkol Arm Farid mengatakan, peran dan kegiatan intelijen sangat vital dan penting sebagai upaya deteksi dan pencegahan dini terhadap situasi keamanan di wilayah perbatasan RI dan Papua Nugini.
“Tahun ini dapat diprediksi kemungkinan masih adanya pelanggaran di wilayah perbatasan. Karena itu perlunya langkah antisipasi semua pihak dan stakeholder terkait,” jelas Farid. Sedangkan, pejabat Pusdik Intel Polri menyampaikan diklat intelijen ini tidak hanya mendapat materi pembelajaran di kelas tapi juga praktik lapangan. “Diklat dalam ruangan ini untuk memahami aspek kewaspadaan dini dan konsep dasar intelijen. Selanjutnya dilanjutkan praktik penyelidikan di lapangan,” ujarnya. (ADI)