“Betul. Itu ada ribut-ribut dan sudah kita tangani. Masalahnya juga sama soal protes warga, dan saat ini sudah tangani. Anggota juga telah tempatkan di sana,” kata Andre.
Salah satu tokoh pemuda Desa Romeon, Ibrahim Kilkoda yang ikut dalam aksi protes mengungkapkan kinerjanya Ramla memimpin desa begitu buruk. “Dan sudah setahun terakhir, penjabat kepala desa belum membayar honor staf desa,” ungkapnya.
Sementara itu Farid Maruf, salah seorang warga yang juga keluarga penjabat kepala desa mengaku sejumlah warga menyerang rumah pimpinan desa tersebut dengan kayu. Mereka juga menganiaya sejumlah warga.
“Ada tujuh warga yang terluka termasuk penjabat kepala desa. Sebagai keluarga saya minta polisi segera menangkap para pelaku,” katanya.
Aksi protes yang berujung kericuhan itu terjadi lantaran sejumlah warga yang tidak puas dengan kebijakan penjabat kepala desa yang ingin memasukkan tiga dusun di wilayah itu masuk ke wilayah administraif desa Romeon.
“Jadi mereka ini tidak puas dengan kebijakan itu,” kata Farid. (MAN)