AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Ratusan warga Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah unjuk rasa di kantor PT PLN (Persero) Area Masohi, Senin (3/5/2021).
Ratusan massa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Seram Selatan ini unjuk rasa sambil mengepung kantor PLN Masohi.
Mereka menuntut PLN mengganti rugi kerusakan peralatan elektronik milik warga Tehoru akibat dampak pemadaman listrik secara sepihak yang terjadi sejak delapan bulan terakhir.
Selain orasi, massa juga membawa sejumlah pamflet berisi kecaman terhadap kinerja perusahaan pelat merah itu yang dinilai menyengsarakan warga di Kecamatan Tehoru.
Demonstran mendesak PLN segera mengganti rugi kerusakan peralatan elektronik warga seperti kulkas, televisi dan peralatan elektronik lainnya yang rusak karena pemadaman listrik oleh PLN.
Massa juga meminta PLN segera menjamin ketersediaan aliran listrik bagi warga di wilayah tersebut.
“Kami minta agar listrik di wilayah kami tidak lagi dipadamkan secara sepihak. Dan kami meminta PLN Masohi segera mengganti rugi kerusakan peralatan elektronik warga,” kata Koordinator Aksi, Akbar dalam tuntutannya.
Pendemo juga mengecam sikap PLN yang dianggap menganaktirikan warga di wilayah Tehoru.
Menurut pendemo selama delapan bulan lamanya, warga Tehoru merasakan pemadaman listrik. Dan anehnya PLN bungkam dan tidak berbuat apa-apa dengan kondisi yang terjadi tersebut.
“Kita ini diperlakukan seperti anak tiri, hak-hak kita diabaikan. (Pemadaman listrik menyebabkan) anak-anak tidak bisa bejalar dengan baik, masyarakat tidak bisa ibadah dengan khusyuk itu karena PLN tidak mau bertanggung jawab dengan kondisi yang terjadi,” teriak demonstran.
Mereka juga meminta PLN Area Masohi segera mengaktifkan kembali PLN Ranting Kecamatan Tehoru.
Manager PLN Area Masohi, Adi Purwono didesak mundur dari jabatannya karena dinilai tidak becus menangani krisis listrik di wilayah itu. “Kami minta manager PLN Masohi mundur dari jabatannya,” tuntut pengunjuk rasa.
Aksi ratusan massa ini pun mendapat penjagaan ketat dari aparat Polres Maluku Tengah.
Sebelumnya aksi serupa oleh mahasiswa dan pemuda asal Tehoru berlangsung di kantor PT PLN wilayah Maluku-Maluku Utara di Kota Ambon, April lalu.
Dalam aksinya massa juga menuntut PLN segera mengakhiri pemadaman listrik di wilayah Tehoru. (MMS)