banner 728x250

Ucapkan Belasungkawa Tanpa Minta Maaf, Ketua DPRD Ambon Dikecam Netizen

  • Bagikan
AMBON NETIZEN
Ketua DPRD Kota Ambon Ely Toisuta menyampaikan ucapan belasungkawa atas kematian Rafli Rahman Sie ditangan putranya Abdi Toisuta. (FOTO: TANGKAPAN LAYAR)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Ketua DPRD Kota Ambon Ely Toisuta telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas kematian remaja bernama Rafli Rahman Sie. Pelajar berusia 15 tahun itu tewas dianiaya Abdi Toisuta (25), putra Ely Toisuta.

Ucapan belasungkawa politisi Partai Golkar itu terekam dalam sebuah video yang beredar di sosial media, Senin (31/7/2023).  Video berdurasi 01:13 menit itu diposting netizen, salah satunya di akun facebook bernama Umihani Mahulauw.

Video viral Ely dihujat netizen dengan kata-kata pedas. Sebab dalam video itu, Ely hanya menyampaikan belasungkawa tanpa mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga korban. Hingga Rabu (02/08/2003), postingan Umihani tersebut sudah ditonton lebih dari 11.101 kali dan mendapat 59 komentar dan 59 kali dibagikan serta 48 like dari netizen.  

“Seng ada permohonan maaf dan kayaknya zg melayat juga k rmh duka…,” kata @Onasyamsu di kolom komentar.

“Hayoo ibu eeee minta maaf jua seng kasih kembali orng anak laki-laki itu pny nyawa,” komentar akun Sari Soumena.  

“Ibu kira permohonan maafnya ibu itu telah terganti ya nyawa yg hilang itu?, seorg ibu dmn perasaannya?.,” kecam sumien di akun facebook-nya.

“Ibu pi bertamu di rumah laa ucapkan bela sungkawa mnta maaf di keluarga.ibu bkn video. Ibu anak abg abg jago…,” ketus dheeNadira Wali.

Netizen juga mendukung langkah Polresta Pulau Ambon memproses hukum pelaku. “Biarlah proses hukum berjalan sebagaimana mestinya..!!! Untaian kta maaf tidak mampu mengembalikan nyawa org yg sudah hilang untuk selamanya. Semoga sja hukuman yg di beri bisa setimpal dgn apa yg dia perbuat,” tulis Rillo Mallona.

Dalam video yang diduga direkam di kediamannya, Ely menyampaikan pernyataannya didampingi putra sulungnya dan seorang pria paruh baya. Ely mengucapkan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada ananda Rafli. “Semoga Allah SWT merahmati almarhum khusnul khotimah serta mendapatkan tempat yang paling indah di sisi Allah SWT,” katanya.

Atas nama keluarga, kata Ely sangat prihatin atas peristiwa dan musibah yang terjadi. “Kami menghormati serta menyerahkan penanganan proses dan perkara ini kepada aparat penegak hukum. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan kepada kita semua serta petunjuk agar kita mendapatkan hikmah yang mendalam dari musibah ini,” tutupnya.

Kronologi Penganiayaan

Polresta Pulau Ambon telah menangkap pelaku dan menjebloskannya di balik jeruji besi. Rafli tewas setelah dianiaya Abdi Toisuta di kawasan Talake, kota Ambon pada Minggu (30/7/2023) malam. Pemuda berusia 25 tahun itu tega menganiaya korban hanya karena masalah sepele, yaitu tidak menyapa saat melintas di kawasan Talake. Saksi inisial MFS menceritakan kronologi penganiayaan yang menghilangkan nyawa sahabatnya.

Saat kejadian, remaja 16 tahun itu dibonceng korban yang menggunkan motor matic. Dari kawasan Ponegoro keduanya menuju Talake untuk mengembalikan jaket milik saudaranya. Melintasi Gapura lorong Masjid Talake, sepeda motor yang ditumpangi hampir menyenggol pelaku yang sedang berjalan. Pelaku yang marah mengejar keduanya.

Motor berhenti di depan rumah saudara, saksi kemudian mengembalikan jaket. Sedangkan korban duduk di atas motor. Pelaku menghampiri korban dan meluapkan emosinya. Penganiayaan terhadap korban oleh pelaku sempat direkam warga di tempat kejadian perkara. Video berdurasi 01.43 menit itu beredar di grup-grup whatsapp. Sebelum menggebuk korban, pelaku sempat memarahi korban. “Kenapa? Hah, woe…,” kata pelaku yang gusar sambil memukul kepala korban.

Amarah pelaku masih berlanjut dengan mengeluarkan umpatan kepada korban. “Bajalan (melintas dengan motor) itu tagor (menyapa), bodoh, orang panggil,” ujar pelaku dalam dialek Ambon yang kembali memukul kepala korban sebanyak dua kali.

  • Bagikan