banner 728x250

Usai Demo di Kantor Gubernur Maluku, Ratusan Sopir Angkot Blokade Jalan

  • Bagikan
RATUSAN SOPIR
Ratusan sopir angkutan kota unjuk rasa di kantor Gubernur Maluku menolak pembangunan lapak pedagang di terminal Mardika, Rabu (22/2/2023). (FOTO: TANGKAPAN LAYAR)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Ratusan sopir angkutan kota yang tergabung dalam Asosiasi Sopir Angkutan Kota (ASKA) Ambon unjuk rasa di kantor Gubernur Maluku, Rabu (22/2/2023).

Aksi sopir angkot berbagai jurusan itu memprotes pembangunan lapak pedagang di areal Terminal Mardika Ambon. Mereka juga mempersoalkan pemberian izin operasi kepada jasa transportasi online dengan tarif lebih murah yang dinilai sangat merugikan para sopir, serta pembatasan pembelian BBM bagi angkot.

Sebelum menggeruduk kantor gubernur Maluku di jalan Sultan Hairun, aksi mogok dimulai di kawasan lapangan Merdeka dan juga Gong Perdamaian Dunia. Setelah itu mereka menyerbu kantor gubernur yang saat itu dijaga personel Satpol PP.

Sopir angkot bergantian menyampaikan orasi menuntut Gubernur Maluku Murad Ismail menyelesaikan masalah tersebut. “Kami minta kepada Bapak gubernur Maluku keluar temui kami dan jelaskan semua masalah ini. Anda jangan duduk di ruangan saja, ayo temui kami,” teriak Ketua ASKA Ambon Paulus Nikijuluw dalam orasinya.

Mereka menilai langkah Pemprov Maluku membangun lapak pedagang di dalam terminal Mardika telah mematikan para sopir angkot. Pembangunan lapak PKL dinilai hanya untuk kepentingan para pejabat Pempov Maluku. Para sopir angkot juga mengkritik Pemprov Maluku yang memberikan izin operasi bagi perusahaan jasa transportasi online di Ambon.

Sopir angkutan kota geruduk kantor Gubernur Maluku di jalan Sultan Hairun, Ambon, Rabu (22/2/2023). (FOTO: TANGKAPAN LAYAR)

“Kami sudah cek ke Pemkot Ambon soal pembangunan lapak dan izin transportasi online. Dan itu ternyata bukan dari Pemkot tapi dari Pemprov Maluku. Lapak di terminal itu sebelumnya sudah dibongkar tapi herannya dibangun kembali,” kata Paulus.

Pendemo juga menyampaikan kekesalan mereka karena masalah tersebut telah disampaikan berulang kali ke Pemprov Maluku tapi tidak ditanggapi. “Nanti kalau mau dekat-dekat pemilu baru butuhkan suara kami. Jangan harap lagi suara kami, pokoknya ganti pemimpin kalau modelnya begini, ganti,” teriak pendemo serempak.

Desak Gubernur Tuntaskan Masalah

Dalam aksi itu pendemo menuntut gubernur segera menyelesaikan masalah tersebut. Mereka mengancam akan terus melakukan aksi mogok apabila tuntutan mereka tidak segera direalisasi. “Kalau sampai masalah ini tidak diselesaikan, kami akan terus lakukan demo dan aksi mogok,” ancam para pendemo.

  • Bagikan