AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Penyidik Satuan Reskrim Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease mulai menyelidiki kematian, NT.
Gadis 18 tahun ini ditemukan tewas di kawasan Air Besar, kecamatan Sirimau, kota Ambon. Penyelidikan dilakukan polisi lantaran diduga korban meninggal dunia akibat dianiaya. Hasil visum dokter RS Bhayangkara Polda Maluku terungkap korban dianiaya hingga rahangnya patah.
“Kasusnya saat ini sedang didalami dan diusut,” kata Kepala Seksi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ipda Janete Luhukay kepada sentraltimur.com, Senin (8/1/2024).
Mengungkap kasus tersebut, penyidik memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. “Sementara sedang pemeriksaan saksi-saksi, dan kasusnya ditangani Satuan Reskrim,” ungkapnya.
Selain meminta keterangan dari tiga siswa yang menemukan jasad korban, orangtua korban, penyidik juga akan memeriksa salah satu teman korban berinisial A yang terakhir kali menemui korban. “Semua saksi akan diperiksa,” kata Janete.
Soal motif kematian korban, Janete katakan masih didalami. “Masih didalami ya,” ujarnya.
NT sebelumnya ditemukan tewas di samping talud dekat pos pemantau kehutanan di kawasan hutan Air Besar, Ambon, Sabtu (6/1/2023).
Korban ditemukan oleh tiga orang pelajar yang saat itu sedang bermain di sekitar lokasi penemuan jasad korban.
Diduga korban sudah meninggal dua hari sebelum jasadnya ditemukan. Sebab saat ditemukan jasad korban sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau. Dan belatung menempel bagian wajah dan tubuh korban.
Korban sempat berpamitan kepada orangtuanya untuk menemui seorang temannya pada Kamis (4/1/2024) sebelum akhirnya ditemukan tewas dua hari lalu. (MAN)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News