Sebelumnya, lebih dari satu bulan MK tidak masuk kantor, dia baru datang kembali ke Bula dan memimpin upacara dirgahayu RI ke-78 pada 17 Agustus 2023.
Dua hari berselang, politisi partai Golkar itu kembali meninggalkan kota Bula. sentraltimur.com memperoleh informasi sudah sepekan MK berada di Ambon. MK diagendakan hari ini mengikuti rapat pengurus harian di kantor DPD Partai Golkar Maluku di kawasan Karang Panjang, Ambon.
“Iya Pak bupati sebelumnya dinas luar ke luar daerah lebih dari satu bulan. Datang ke Bula dan pimpin upacara HUT RI pada 17 Agustus. Dan tanggal 19 Agustus keluar daerah lagi, informasinya berada di Ambon,” ungkap seorang ASN di Pemda SBT.
MK yang kerap meninggalkan SBT dikecam warga Bula. “Bupati paling sering meninggalkan Bula, katanya tugas ke luar daerah,” kesal Hasan, warga kota Bula.
Menurutnya tugas keluar daerah hanya dalih bagi MK menguras anggaran daerah. “Hasilnya apa, antua (bupati) keluar daerah? Pembangunan di SBT berjalan berjalan di tempat. Pengelolaan birokrasi dan anggaran juga masih bermasalah. Pi (pergi) bajalan (keluar daerah) taputar par (untuk) kasi habis uang daerah,” kecamnya dengan dialeg Ambon.
MK juga dinilai tidak menghargai Kejati Maluku sebagai penegak hukum yang menyidik dugaan korupsi di tubuh Pemkab SBT. “Seharusnya bupati berada di tempat bukannya pergi meninggalkan Bula. Atau mungkin bupati menghindar dari panggilan jaksa untuk diperiksa sebagai saksi. Bupati sepertinya tidak menghormati kejaksaan padahal istrinya juga jaksa,” ketus Hasan. (ADI)