banner 728x250

Wali Kota Ungkap Sosok Ideal Sekretaris Kota Ambon Pengganti Latuheru

  • Bagikan
WALI KOTA
Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru akan mengakhiri masa jabatannya pada 1 Desember 2021. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyampaikan pandangannya tentang sosok ideal Sekretaris Kota (Sekot) Ambon ke depan yang akan menggantikan Anthony Gustaf Latuheru.

Setelah 10 tahun mengemban jabatan Sekot Ambon, Latuheru akan pensiun dan mengakhiri masa jabatannya pada 1 Desember 2021.

Menurut Richard sosok Sekot Ambon ideal ke depan harus memiliki dua kemampuan utama yang harus dikuasai. Yakni teknologi informasi (IT) dan semangat keberlanjutan (sustainablity) dalam pembangunan.

BACA JUGA:

Sopir Avanza Penyebab Tabrakan Maut di Liang Masuk Bui – sentraltimur.com

Wakil Presiden Ma’ruf Amin Kunker ke Papua Barat – kliktimes.com

Richard menyampaikan pandangannya itu saat membuka seleksi terbuka pejabat pimpinan tinggi pratama Sekot Ambon, kepala Dinas Pendidikan, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan, Senin (18/10/2021) di Amaris Hotel, Ambon.

Baca juga :  Menang Pilkada Maluku, Lawamena Silaturahmi dengan Raja se-Pulau Ambon

“Kita menghadapi sebuah realita kemajuan masyarakat dan kebutuhan pelayanan publik yang singnifikan. Di mana yang pertama terkait dengan teknologi informasi dan yang kedua karena Ambon ini telah menjadi salah satu kota cerdas atau smart city,” kata Richard.

Dia mengatakan, salah satu tantangan serius yang Sekot Ambon hadpi ke depan adalah kemajuan teknologi dan kebutuhan pelayanan publik yang signifikan.

Pemerintah Kota Ambon membutuhkan pemimpin yang mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi kemajuan teknologi, apalagi Ambon merupakan salah satu smart city di Indonesia. “Saya tidak dapat membayangkan kalau Sekot nantinya tidak menguasai IT,” tukas mantan ketua DPRD Maluku itu.

Baca juga :  Menang Pilkada Maluku, Lawamena Silaturahmi dengan Raja se-Pulau Ambon

Sekot Harus Kuasai IT

Richard mengungkapkan, Sekot adalah jabatan teknis, sehingga seorang Sekot paling tidak harus menguasai IT dan mampu mengoperasikan program secara langsung.

“Kalau wali kota tidak kuasai IT tidak apa- apa, karena wali kota adalah jabatan politis. Dia bisa memerintahkan operator untuk laksanakan, tetapi tidak demikian halnya dengan Sekot yang merupakan jabatan teknis,“ jelasnya.

  • Bagikan