banner 728x250

Warga Ambon Ikut Simulai Bencana Cegah Bahaya Gempa dan Tsunami

  • Bagikan
WARGA AMBON
Warga Dusun Air Manis, Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon mengikuti simulasi bencana dan evakuasi mandiri gempa dan tsunami, Kamis (30/9/2021). (FOTO: HUMAS PEMPROV MALUKU)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Ratusan warga di Dusun Air Manis, Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon mengikuti simulasi bencana dan evakuasi mandiri gempa dan tsunami.

Simulasi bencana berlangsung di Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Kamis (30/9/2021).

Dalam simulasi itu warga menjalani pelatihan untuk dapat melakukan evakuasi mandiri saat bencana gempa bumi dan tsunami terjadi.

Simulai diawali dengan skenario terjadi gempa yang besar. Saat itu warga yang panik berlarian mencari tempat aman.

Dalam simulasi itu, warga berlari menuju lokasi evakuasi sementara di Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon. Jarak dari tempat simulasi evakuasi mandiri ke lokasi evakuasi sementara sejauh 1,3 km atau membutuhkan waktu 17 menit.

BACA JUGA:

Setelah Blokade Jalan Menuju Bandara, Warga Tawiri Mengadu ke DPRD Maluku – sentraltimur.com

Dana PEN untuk Tanggulangi Dampak COVID-19, Ayo Awasi – kliktimes.com

Usai simulasi, Gubernur Maluku Murad Ismail menyadari wilayah Maluku memiliki karakteristik yang tidak selalu sama dan rentan akan ancaman tsunami.

Untuk menghadapi hal tersebut, perlu pelatihan dalam rangka penanganan dan penyelamatan diri agar terhindar dari dampaknya.

“Tentunya bukanlah proses pembelajaran yang singkat, untuk meningkatkan kesiapsiagaan guna meraih ketangguhan. Apa yang baru kita saksikan (simulasi) merupakan contoh yang patut dilaksanakan secara berkala dan di mana saja,” ujar Murad.

Menurutnya, latihan simulasi merupakan momentum bagi semua masyarakat agar dapat duduk bersama. Dan menyepakati hal-hal penting yang tertuang dalam prosedur tetap kedaruratan.

Dalam situasi bencana, masyarakat diizinkan melintasi runway (landasan pacu) Bandara Udara Internasional Pattimura Ambon untuk menyelamatkan diri dalam waktu singkat saat menuju lokasi evakuasi atau di kawasan pegunungan.

“Mari bersama-sama kita memaknai setiap proses menggapai kesiapsiagaan, sebagai suatu keharusan untuk ketangguhan daerah. Kita harus benar-benar siap untuk memungkinkan scenario terburuk sebelum bencana membuat kita semua terpuruk,” ujar Murad.

  • Bagikan