Pemda Maluku Tengah tentu tidak akan menolak keinginan masyarakat Kariuw yang meminta untuk rekokasi sementara. Pemda kata dia akan tetap mengambil langkah terbaik untuk menangani para pengungsi Kariuw.
“Hanya satu hal kita mau relokasi sementara ini lokasinya di mana? Pemda tidak punya petuanan tidak punya lahan. Itu yang menjadi persoalan kita mau relokasi di mana,” ujar Abua.
Menurutnya alternatif agar pengungsi Kariuw relokasi sementara di lahan petunanan Desa Aboru sebelum akhirnya kembali lagi ke kampung halamannya.
Dia katakan, hal itu tidak menjadi masalah selama pemerintah dan warga Desa Aboru bersedia menyediakan lahan untuk lokasi tempat tinggal sementara warga Kariuw.
“Boleh kalau Desa Aboru dengan senang hati memberikan satu tempat di situ saya rasa tidak ada masalah,” tukasnya.
Bentrok warga dua desa bertetangga di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah terjadi pada Rabu (26/1/2022).
Akibat bentrokan itu tiga warga meninggal dunia dan empat orang luka, satu di antaranya anggota polisi. Sebanyak 211 rumah, puluhan sepeda motor dan sembilan mobil terbakar. (MAN)