banner 728x250

Warga Ungkap Detik-detik Longsor di Mangga Dua

  • Bagikan
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Masih teringat jelas dibenak Yunus Luhukay, warga RT 001 RW 02 Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Material longsor menimpa rumahnya ketika hujan deras mengguyur kota Ambon, Jumat (4/6/2021) dini hari.

Longsor dipicu tanah di tiga tempat penampung air berukuran raksasa berada bergeser.

Tempat penampungan air itu terancam ambruk setelah terjadi pengikisan tanah di kawasan tersebut menyusul bocornya sejumlah pipa saluran air berukuran besar di lokasi tersebut.

Pengikisan tanah disertai longsor di lokasi itu mulai terjadi Jumat, setelah hujan tanpa henti mengguyur wilayah Kota Ambon.

Akibat kejadian itu dua rumah warga di kawasan itu rusak tertimpa longsor. Material longsor juga merusak pagar jalan di kawasan itu. Menghindari longsor susulan, dua kepala keluarga yang rumahnya berada di lokasi kejadian memilih mengungsi.

Yunus Luhukay, salah satu warga terpaksa mengungsi karena rumahnya tertimpa longsor.

Dia mengatakan pengikisan tanah yang dipicu bocornya pipa PDAM yang sudah terjadi sejak lama, namun dampaknya baru dirasakan warga sejak dua hari lalu.

“Kejadian ini terjadi bukan karena hujan tapi karena pipa PDAM bocor dan itu sudah terjadi sejak lama bahkan dari tahun 2007 kita di sini itu pipanya sudah bocor. Dua hari terakhir terjadi pengikisan tanah dan dibawa tanah ini sudah kosong,” kata Yunus kepada sentraltimur.com di lokasi kejadian, Minggu (6/6/2021) sore.

Dia menjelaskan, empat pipa besar terhubung dengan tiga tempat penampung air bersih yang terancam ambruk tersebut.

Pipa milik PDAM Ambon itu selama ini digunakan untuk menyuplai air bersih ke warga.

Saat ini kata dia kebocoran di pipa-pipa tersebut menyebabkan pengikisan dan longsor. Sedimen tanah bercampur pasir dan air  terbawa ke kawasan jalan hingga mengancam permukiman warga.

“Kami juga tidak tahu mengapa masalah ini tidak diperhatikan, katanya ada enam titik bocoran di pipa dan yang sudah ditutup empat bocoran. Sedangkan yang satu ini tidak diketahui kemungkinan itu dibawah tanah, ini yang bahaya,” ungkapnya.

Menurutnya jika masalah tersebut tidak segera diselesiakan, kemungkinan terjadi banjir bandang. Sebab tanah di kawasan tersebut sudah sangat rapuh akibat pengikisan yang terus terjadi.

“Kalau sampai terjadi itu bukan banjir bandang lagi tapi tsunami gunung itu bisa sampai ke Waihaong, Perigi Lima kena semua. Tetap dia masuk ke rumah-rumah penduduk, karena tidak ada saluran di sini tidak ada kali, dan kondisi diabwa tanah itu sudah kosong,” paparnya.

Yunus berharap pemerintah kota Ambon dan instansi berwenang lainnya segera menyelesaikan masalah tersebut.

“Apalagi ini musim hujan, kondisinya sangat rawan, jika bencana warga di kawasan ini terancam keselamatannya,” katanya. (MMS)

  • Bagikan