JAKARTA, SENTRALTIMUR.COM – Hari kelima pascaerupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur atau Kamis (9/12), tim gabungan terus melakukan upaya pencarian dan pertolongan.
Pencarian di beberapa lokasi, seperti Curah Kobokan, Kajar Kuning, Tambang Satuhan/Kebondeli Utara, Kampung Renteng dan Kebondeli Selatan. Selain itu, tim lainnya juga terus melakukan pembersihan dan asesmen lanjutan yang fokuskan di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh.
BACA JUGA:
Warga Tamilouw Blokade Jalan, Ini Perintah Tegas Kapolda Maluku – sentraltimur.com
Presiden RI Joko Widodo Santuni Keluarga Korban Meninggal Erupsi Semeru – kliktimes.com
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan pencarian dan pertolongan serta pembersihan sejak pukul 05.30 WIB. Pencarian itu sempat terhenti sementara setelah terpantau awan hitam pekat dan mendung di sekitar Curah Kobokan.
Laporan visual pukul 06.22 WIB, Gunung Semeru teramati asap putih tebal meluncur ke arah Barat – Barat Daya hingga 1.000 meter.
“Rangkuman laporan dari tim di lapangan per pukul 12.00 WIB, jumlah korban meninggal dari erupsi Gunung Semeru bertambah empat orang. Total menjadi 43 orang. Sementara itu, warga luka-luka ada 104 orang. Sebanyak 32 orang mengalami luka berat dan 82 lainnya luka sedang,” kata Abdul, Jumat (10/12/2021).
Sementara itu, tim SAR gabungan pada operasi pencarian hari keenam menemukan satu korban meninggal dunia akibat guguran awan panas atau wedus gembel Gunung Semeru.
“Tim SAR gabungan menemukan satu orang korban dalam kondisi meninggal di sekitar tanggul di Kampung Renteng,” ujar Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna.
Wayan mengungkapkan, korban bencana alam Gunung Semeru yang temukan tersebut berjenis kelamin laki-laki, dievakuasi pada pukul 07.31 WIB.