FCT menyampaikan apresiasi kepada tim pemenangan dan relawan serta seluruh masyarakat Maluku yang selama ini mendukungnya untuk maju di Pilkada Maluku. “Kepada seluruh masyarakat Maluku, seluruh pendukung, relawan dan segenap tim pemenangan saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas segala jerih payah yang telah dilakukan selama ini atas segala pengorbanan materi, doa dan kerja keras serta dukungan yang telah diberikan,” pungkas FCT.
Sikap FCT itu menunjukkan perbedaan kelas antara dirinya dengan Barnabas Orno yang juga gagal meraih rekomendasi PDIP hingga akhirnya mundur dari partai berlambang banteng itu.
Pasalnya saat tak diusung PDIP sebagai bakal calon gubernur Maluku, Orno merespons dengan menyampaikan kekecewaannya dan menyalahkan partai yang telah membesarkannya karena lebih memilih Jeffry Apolly Rahawarin.
Keputusan Orno angkat kaki dari PDIP dan menyalahkan partai yang membesarkan namanya mengejutkan publik dan kader PDIP di Maluku.
Bersama PDIP karier politik Orno di Maluku terbilang moncer. PDIP sebagai kendaraan politik mengantarkan Orno menduduki jabatan prestisius mulai dari wakil bupati Maluku Tenggara Barat (kini kabupaten Kepulauan Taimbar). Berlanjut sebagai bupati Maluku Barat Daya selama dua periode.
Jejak politiknya semakin cemerlang, menduduki kursi wakil gubernur mendampingi Gubernur Maluku Murad Ismail periode 2019-2024. (MAN)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News