AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath unggul telak dari pesaingnya di Pilkada Maluku 2024.
Survei terbaru Pusat Studi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (Pusdeham) Surabaya, elektabilitas pasangan nomor 3 ini melesat mencapai 45.8%.
Elektabilitas atau keterpilihan paslon jargon Lawamena ini sulit dikejar paslon Murad Ismail-Michael Wattimena dan Jeffry Apoly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas.
Elektabilitas Murad-Michael hanya di angka 30.1% dan Jeffry-Mukti 20.7%. Sebanyak 3.5% responden belum menentukan pilihan.
Dengan sisa masa kampanye yang kurang 3 hari dan pencoblosan kurang 7 hari, Hendrik-Vanath akan memenangkan Pilgub Maluku 2024.
Survei Pusdeham digelar pada 1-15 November 2024. Populasi survei penduduk berusia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah.
Survei dilakukan wawancara tatap muka melibatkan 1.200 responden. Survei menggunakan teknik penarikan sampel secara acak bertahap (multistage random sampling) proporsional berbasis wilayah Kabupaten dan Kota di Provinsi Maluku. Margin of error survei di angka -+3%.
“Dari seluruh wilayah kabupaten dan kota di Maluku kemudian diambil unit dibawahnya yang meliputi kecamatan, kelurahan atau desa, dusun, RW, RT hingga terpilih responden yang akan diwawancarai,” tulis Pusdeham dalam rilis survei yang diperoleh sentraltimur.com, Kamis (21/11/2024).
Hasil survei terbaru menunjukkan tren elektoral Hendrik-Vanath selama dua bulan terakhir terus melejit. Sementara elektabilitas dua paslon tergerus dibandingkan survei Pusdeham edisi 1-15 Oktober 2024.
Dalam survei terbaru, tingkat kesukaan terhadap Hendrik-Vanath mengalahkan rivalnya. Tingkat kesukaan masyarakat terhadap Hendrik 89.7%, Murad 85.3% dan Jefry 79.1%.
Begitu pun tingkat kesukaan kepada Vanath mencapai 87.2%, Michael 78.4% disusul Mukti di posisi ketiga.
Ketidak puasan terhadap kinerja Murad saat menjabat gubernur mencapai 57.3%, hanya 42.8% menyatakan puas.
Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Murad menurun 6.1% dibandingkan survei Oktober 2024.
Masyarakat yang menginginkan ganti gubernur atau tidak ingin Murad kembali terpilih sebagai gubernur sangat tinggi sebesar 72.8%. Hanya 27.3% yang tidak menginginkan ganti gubernur pada Pilkada Maluku 2024.
Survei Indo Barometer
Lembaga Survei Indo Barometer juga merilis hasil survei jelang Pilgub Maluku. Survei memotret elektabilitas tiga paslon gubernur-wakil gubernur di wilayah kota Ambon.
Hasilnya, elektabilitas pasangan Hendrik-Vanath memimpin jauh dari dua kompetitornya.
Survei Indo Barometer dilakukan bersamaan dengan survei Pilkada kota Ambon pada 1–8 November 2024. Populasi survei adalah warga Kota Ambon yang sudah mempunyai hak pilih, minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling menyertakan 400 orang sebagai responden di lima kecamatan wilayah Kota Ambon.
“Toleransi kesalahan (margin of error) ±4.90%, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara tatap muka responden,” kata Divisi Riset Indo Barometer, Christopher Nugroho dalam rilis survei.
Dalam survei itu, responden masing-masing diajukan pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.
Pertanyaan terbuka yang diajukan memungkinkan responden menjawab secara bebas, tanpa terikat pada pilihan jawaban. Sedangkan pertanyaan tertutup membatasi pilihan jawaban responden, seperti ya/tidak, pilihan ganda, atau jawaban yang sangat terbatas.
Pertanyaan terbuka, warga yang memilih paslon Hendrik-Vanath diangka 48.8% diikuti Jeffry-Mukti 11.5% dan Murad-Michael di posisi buncit 8.8%. Pemilih yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab 28.3%.
Dari pertanyaan tertutup, elektabilitas Hendrik-Vanath unggul telak sebesar 63.8%, Jeffry-Mukti 15.5% dan Murad-Michael hanya 12.8%. Sementara pemilih belum memutuskan pilihan atau tidak tahu/tidak menjawab di angka 7.9%. (TIM)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News