AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Ketua Tim Pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku nomor urut 03, Said Assagaff mengingatkan masyarakat tidak muda dibodohi dengan isu agama yang sengaja dimainkan pihak tertentu menjelang Pilkada Maluku.
Said meminta masyarakat agar menjadi pemilih cerdas dan tidak mudah terpengaruh dengan isu agama karena hal itu akan merusak demokrasi. “Hei, berhenti bukan zamannya lagi dengan isu-isu agama,” teriak Said menyampaikan orasi politik dalam kampanye akbar di Lapangan Merdeka Ambon, Rabu (13/11/2024).
Kampanye akbar pasangan tagline Lawamena di Lapangan Merdeka dihadiri ribuan warga dari berbagai penjuru di Pulau Ambon.
Said mengajak masyarakat memilih pemimpin Maluku yang cerdas dan berkualitas. Dengan begitu masalah yang dihadapi Maluku saat ini khususnya soal ketimpangan dan kemiskinan dapat diselesaikan. “Kita harus memilih pemimpin yang cerdas. Dong tahu tidak, beta waktu ditawarkan jadi ketua tim sukses untuk Pak Hendrik dan Pak Vanath beta langsung terima,” ujar mantan gubernur Maluku ini.
Dia juga mengingatkan masyarakat Maluku tidak memilih pemimpin yang mudah marah dan emosional, apalagi pendendam. Sebab pemimpin yang emosional dan tempramental tidak akan fokus untuk memikirkan kepentingan masyarakat luas.
“Jadi pemimpin harus memaafkan, (sebelum menjadi gubernur) saya bekerja dengan tujuh gubernur Maluku dari tahun 1987 tidak ada satu pun gubernur yang suka marah-marah agar bawahan bisa kerja dengan tenang. (Setelah tidak menjadi gubernur) Ada pegawai yang foto deng beta besok sudah diganti (oleh gubernur),” katanya.
Meski tidak menyebutkan nama gubernur dalam orasinya, namun publik sudah mengetahui sindiran Said dialamatkan ke mantan gubernur Maluku Murad Ismail.
Sebelum dan hingga menjabat gubernur, Murad memang dikenal temperamental alias mudah tersulut emosi. Dari mulutnya juga kerap keluar kata-kata yang tidak pantas ketika tidak mampu menahan amarah.
Ketua Tim Relawan Lawamena, Sam Latuconsina mengingatkan masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk menghadirkan pemimpin yang benar, memiliki komitmen dan integritas membangun Maluku lebih baik.
Pemimpin yang dihadirkan memimpin Maluku selama lima tahun lalu, menjadi pemimpin yang gagal. “Itu bukan beta yang bicara, itu 45 anggota DPRD Maluku yang sampaikan di media massa,” tegas Sam.
Dalam orasi politiknya Sam tidak menyebut nama gubernur yang gagal berdasarkan kata akhir fraksi di DPRD Maluku, beberapa waktu lalu.
Gubernur Maluku periode 2019-2024 adalah Murad Ismail. “Itu laporan pertanggung jawaban masing-masing fraksi yang telah menyatakan kepemimpinan gubernur Maluku adalah pemimpin yang gagal,” ujar eks wakil wali kota Ambon ini.
“Lalu katong (kita) masih mau pilih lai?,” tanya Sam dihadapan ribuan simpatisan dan pendukung paslon HL-AV.
“Seng (tidak) lai,” jawab pendukung yang menghadiri kampanye.
“Maaf jua eee… katong mau pilih gubernur baru, Pak Hendrik dan Pak Vanath. Tanggal 27 November katong harus coblos nomor 3,” timpal Sam.
Sementara Sekretaris DPW PPP Maluku Rovik Akbar Afifudin mengatakan saatnya Maluku punya pemimpin baru yang dapat membawa perubahan dan perbaikan di segala bidang di Maluku.
“Pemimpin yang kemarin sampe jua, kita butuh pemimpin yang cerdas untuk membangun Maluku dan punya jaringan kuat dengan pemerintan pusat,” kata anggota DPRD Maluku ini.
Dia menyentil isu identitas yang sengaja dimainkan pihak tertentu untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat pada Pilkada Maluku.
Menurutnya pihak yang memainkan isu tersebut tak lagi punya pilihan untuk menawarkan program dan prestasi yang telah dibuat sehingga menggunakan cara-cara yang menyesatkan masyarakat. “Itu karena sudah panik, dan tak bisa lagi berjanji makanya begitu. Jadi yang sabua sabiji itu Pak Hendrik dan Abdullah Vanath,” katanya. (TIM)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News