TIAKUR, SENTRALTIMUR.COM – Kabupaten Maluku Barat Daya terpilih sebagai lokasi kerja pembangunan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) hasil kerjasama Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Japan International Coorperation Agency (JICA).
Melalui proses yang panjang, akhirnya lokasi kerja yang ditentukan untuk pembangunan SKPT telah disiapkan.
Rapat penyerahan lokasi kerja pembangunan prasarana dan SKPT berlangsung di ruang rapat kantor Bupati MBD, Rabu (15/02/2023).
Rapat dihadiri Bupati Benyamin Thomas Noach, Wakil Bupati Agustinus L. Kilikily, Sekretaris Daerah Obed H. Y. Kuara, pimpinan OPD lingkungan Pemkab MBD, Perwakilan Ditjen Budidaya Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Izak Y. Siamiloy, Marezo A. Putasa, Perwakilan Pejabat Pembuat Komitmen Achmad Fauzie dan Penyedia Jasa Konstruksi Hendra Saputra serta Penyedia Jasa Konsultasi Sofyan Effendi.
Izak Siamiloy menyampaikan proyek pembangunan SKPT akan berjalan dengan sampai Mei 2024. “Semoga saat penyerahan hasil pekerjaan ini bukan hanya menteri, namum presiden pun turut hadir dan menyerahkan hasil pekerjaan proyek ini,” ujarnya.
Sebelum diputuskan, awalnya diusulkan dua lokasi pembangunan SKPT, yaitu Pulau Moa, MBD dan Saumlaki, kabupaten kepulauan Tanimbar. Namun pada rapat penentuan lokasi pembangunan SKPT disetujui di Moa. Rapat dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan yang saat ini dijabat Susi Pudjiastuti.
“Ibu Susi punya Pesawat Susi Air. Beliau pernah ke Kisar (MBD) dan pernah menangkap tuna kualitas nomor satu di dunia namanya blufin tuna. Ikan tuna sirip biru, dan dia bilang kalau Moa saya setuju karena saya pernah ke sana,” tutur Izak mengutip penjelasan Susi.
Minta Libatkan Warga Lokal
Bupati Benyamin sangat antusias menyambut kedatangan perwakilan Kementerian Kelautan dan perikanan dan pembangunan SKPT yang akan segera dilaksanakan setelah serah terima lokasi pekerjaan rampung.
Dia memerintahkan OPD-OPD terkait membersihkan kawasan pembangunan SKPT agar pembangunan segera berjalan tanpa hambatan. Benyamin juga mengusulkan proyek pembangunan ini dapat melibatkan masyarakat setempat dan bersedia terikat dengan aturan yang diberlakukan oleh pihak kontraktor.
“Sosialisasi kepada masyarakat yang ingin bekerja dalam proyek ini untuk mengikuti segala aturan yang telah ditetapkan oleh kontraktor,” pesan Benyamin.