AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Warga Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku gotong royong memperbaiki jalan yang rusak di wilayah tersebut, Sabtu (13/7/2024).
Perbaikan jalan rusak sepanjang 31 km itu dilakukan warga dari Desa Luhu, Kulur dan Iha bersama warga sejumlah dusun di Huamual.
Warga memperbaiki ruas jalan yang rusak hanya bermodalkan peralatan seadanya seperti skop, pacul, dan gancu. Mereka terpaksa memperbaiki sendiri jalan rusak lantaran warga sudah tak tahan lagi dengan kesulitan yang dirasakan selama ini akibat kondisi yang terjadi.
Selain itu warga juga sudah muak dengan berbagai janji pemerintah untuk memperbaiki jalan tersebut. Arman Anakotta tokoh masyarakat Kecamatan Huamual mengatakan sejak dibangun puluhan tahun lalu, jalan itu belum pernah sekali pun diperbaiki oleh pemerintah.
“Jalan ini dibangun sejak Indonesia merdeka dan sampai hari ini belum pernah diperbaiki, jadi kita perbaiki sendiri,” kata Arman di sela-sela perbaikan jalan, Sabtu (13/7/2024).
Perbaikan dilakukan warga dengan menambal jalan-jalan berlubang menggunakan tanah lalu diratakan. Warga juga memindahkan batu dan bekas material longsor di sejumlah titik di sepanjang jalan tersebut.
Arman menjelaskan kerusakan jalan sangat parah hingga sulit untuk dilalui kendaraan. Di beberapa titik, aspal di jalan bahkan telah terlepas dan berubah menjadi kubangan lumpur.
Akibat jalan yang rusak parah itu, kerap terjadi kecelakaan merenggut nyawa warga. “Selama ini kita sangat menderita sekali karena jalan ini sudah beberapa kali mengakibatkan korban jiwa saya sendiri pernah menjadi korban luka,” tutur Arman.
Masalah tersebut berulang kali telah disampaikan ke Pemda Seram Bagian Barat maupun Pemprov Maluku. Begitu juga mahasiswa dan masyarakat Huamual berulang melakukan aksi demo menyuarakan masalah tersebut, tapi tidak digubris.
Belum lama ini Penjabat Bupati Seram Bagian Barat Jais Elly pernah mengunjungi Huamual dan berjanji segera mengambil langkah penanganan, namun faktanya jalan rusak sepanjang 31 km tersebut tak juga diperbaiki.
“Saya pertegas lagi khususnya buat Pj bupati yang beberapa waktu lalu datang dan berjanji akan melakukan tindakan secepatnya lewat Badan Penanggulangan Bencana, tapi tak ada bukti” sentil Arman.
Adapun jalan tersebut berstatus jalan kabupaten. Menurut Arman pemerintah daerah sudah berulangkali menjanjikan akan memperbaiki kerusakan jalan namun tak pernah direalisasi.
Dia mendesaak pemerintah daerah segera menepati janjinya dan tidak membuat masyarakat menjadi sengsara. “Dalam waktu dekat paling tidak ada langkah-langkah nyata dari Pemda SBB. Jangan lagi bilang ini jalan tanggung jawab kabupaten, tangung jawab provinsi. Masyarakat tidak tahu itu yang kita tahu pak gubernur dan pak bupati kita masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Merasa Dianaktirikan
Arman menambahkan populasi warga di Kecamatan Huamual merupakan yang terbanyak di Kabupaten SBB. Namun pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan yang rusak di wilayah Huamual sangat minim bahkan tak ada sama sekali.
Dia menegaskan tidak adanya langkah nyata dan kepedulian dari pemerintah daerah untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak di wilayah itu mempertegas bahwa Pemda selama ini telah menganaktirikan warga Huamual. “Masyarakat di Huamual ini adalah masyarakat terbanyak di SBB kok kita dianaktirikan,” gusar Arman.