banner 728x250

Perayaan 25 Tahun Pela Kasih AMGPM PNIEL Wayame–Imanuel OSM

  • Bagikan
Penjemputan rombongan AMGPM ranting Imanuel dan Oikumene cabang Imanuel OSM di depan gedung gereja lama PNIEL Wayame, kota Ambon, Minggu (10/07/2022). (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM Perayaan 25 tahun hubungan Pela Kasih AMGPM ranting PNIEL Wayame cabang Wayame dan ranting Imanuel serta Oikumene cabang Imanuel OSM digelar, Minggu (10/07/2022).

Acara dipusatkan di gedung Gereja PNIEL Wayame, Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.

Guyuran hujan lebat tidak mengurangi semangat pemuda gereja dari enam ranting yang tergabung dalam Pela Kasih larut dalam kemeriahan acara dan penuh suasana kekeluargaan.

Prosesi diawali penjemputan rombongan AMGPM ranting Imanuel dan Oikumene, cabang Imanuel OSM di depan gedung gereja lama PNIEL. Diarak menggunakan kain Gandongke gedung Gereja PNIEL Wayame yang baru.

Tari Lenso, Katreji hingga Toki Gaba-gaba ditampilkan menyambut rombongan pemuda yang berjumlah sekitar 200 orang itu. Penyambutan berlanjut hingga prosesi pembakaran batu tungku oleh enam ketua ranting yang tergabung dalam ikatan Pela Kasih.

Prosesi tersebut dilanjutkan dengan ibadah di gedung Gereja Pniel Wayame yang merupakan ibadah spontanitas mengusung tema ciri khas tradisional Maluku yang sangat kuat.

Termasuk di dalamnya ada Walang Masa Sopi, menjadi display atau tampilan pada perayaan HUT 25 tahun Pela Kasih, ranting-ranting di AMGP Wayame, dengan ranting Imanuel dan ranting Oikumene dari cabang Imanuel OSM.

Ketua Panitia Wesley Selanno menyatakan, Walang Masa Sopi sengaja ditampilkan oleh panitia agar pemuda gereja dapat mengambil makna yang lebih dari sebuah proses masak sopi, bukan hanya sekedar image negatif.

“Tahukah para pemuda Gereja, sebelum tiba menjadi sopi, prosesnya tidak semudah yang kita liat tersaji dalam botol. Sebab seorang pembuat sopi akan memulai prosesnya dari pohon mayang (enau) untuk menghasilkan sageru sebagai bahan dasar pembuat sopi, yang kadang mempertaruhkan nyawanya. Dan sopi juga memiliki banyak manfaat lain selain dikenal sebatas minuman beralkohol,” ujarnya.

Belum lagi kata Wesley, banyak manfaat positif dari pohon mayang, pohon lontar sebagai cikal bakal terjadinya sopi, bukan sebatas menghasilkan sageru untuk bahan dasar pembuatan sopi.

“Walang Masak Sopi sengaja panitia display di sini agar para pemuda gereja dari enam ranting dalam ikatan Pela Kasih memahami proses kehidupan adalah proses penyulingan yang membutuhkan waktu yang tidak instan. Demikian juga dengan 25 tahun perjalanan Pela Kasih antara enam ranting dari dua cabang berbeda ini bukanlah sebuah proses yang singkat dan mudah,” jelasnya.

Terbentuk Juli 1997

Ibadah HUT Pela Kasih juga menampilkan prolog cikal bakal terbentuknya Pela Kasih antara AMGPM dari enam ranting yang ternyata berawal dari duduk nongkrong di Warung Telekomunikasi (Wartel) Anugrah di OSM. Ketika anak-anak Wayame yang ke OSM gemar nongkrong di wartel tersebut hingga mengikuti lomba vocal grup bersama. Dan berakhir di hubungan Pela Kasih yang terbentuk pada 9 Juli 1997.

Acara semakin meriah ketika pemotongan kue ulang tahun, tujuh dari 11 para senior AMGPM pencetus Pela Kasih antara enam ranting ini diundang membakar lilin bersama dan menerima potongan kue ulang tahun.

  • Bagikan