AMBOM, SENTRALTIMUR.COM – Deklarasi kampanye damai yang dilaksanakan KPU dan Bawaslu tidak dihadiri calon gubernur Maluku nomor urut 3 Hendrik Lewerissa.
HL sapaan Hendrik ternyata berada di Jakarta bertemu elite Partai Gerindra. Dia dipanggil oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga Presiden RI terpilih.
Hal itu disampaikan cawagub Abdullah Vanath (AV) saat menyampaikan pidato politik mewakili HL di acara deklarasi kampanye damai di Lapangan Merdeka Ambon, Selasa (24/9/2024).
Sehari sebelumnya, ketua DPD Partai Gerindra Maluku itu bersama AV menghadiri pengundian nomor urut pasangan calon di kantor KPU Maluku, Senin.
“Perkenankan saya menyampaikan permohonan maaf dari calon gubernur nomor urut 3 bapak Hendrik Lewerissa kepada KPU dan hadirin sekalian. Beliau tiba-tiba dipanggil oleh petinggi partai Gerinda ke Jakarta oleh karena itu saya cawagub Abdullah Vanath yang akan menyampaikan pidato,” kata AV mengawali pidatonya.
Dia lalu melanjutkan pidatonya dengan menyampaikan bahwa masyarakat Maluku telah berpengalaman menjaga situasi keamanan saat Pilkada. “Rakyat Maluku berpengalaman mengikuti Pilkada, Alhamdulillah sejarah mencatat semuanya berjalan secara baik,” kata mantan bupati Seram Bagian Timur dua periode ini.
Dia juga menyinggung soal pemimpin Maluku yang pantas dijadikan teladan. “Catatan penting kami rakyat Maluku ke depan membutuhkan pemimpin sekaligus teladan untuk seluruh rakyat Maluku,” katanya.
Maluku masih menjadi salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Hal itu menjadi tantangan bagi HL dan dirinya selalu calon wakil gubernur.
Namun menurut AV, dirinya dan HL punya pengalaman yang sudah teruji. “HL dengan pengalamannya sebagai seorang profesional dan anggota DPR RI memiliki pengalaman sebagai seorang legislator didukung oleh seorang AV dengan pengalamannya sebagai seorang bupati 2 periode,” ujar dia.
Dia juga menyinggung pengalamannya memekarkan ratusan desa dan sejumlah kecamatan di SBT saat menjabat sebagai bupati.
Menurutnya kebijakannya saat menjabat sebagai bupati SBT itu bisa menjadi modal untuk ditawarkan kepada masyarakat Maluku. “Dengan jumlah desa hanya 56, 10 tahun saya merubah menjadi 198 desa. Dan 4 kecamatan saya merubah menjadi 15 kecamatan di SBT. Saya percaya itu adalah modal yang bisa saya tawarkan ke rakyat Maluku bahwa HL dan AV pantas menjadi pemimpin di Maluku,” kata AV. (MAN)
Ikuti berita sentraltimur.com diĀ Google News