banner 728x250

Cegah Stunting Menuju Generasi Emas Indonesia 2045

  • Bagikan
GENERASI EMAS
M.R Dasnel, S.Sos, MH, Widyaiswara Ahli Pertama Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku. (FOTO: DOK. PRIBADI)
banner 468x60

TAHUN 2045 adalah momentum bagi bangsa Indonesia. Tahun 2045 Indonesia genap berusia 100 tahun atau satu abad. Inilah yang menjadi salah satu alasan munculnya gagasan Generasi Emas 2045.

Mengapa disebut Generasi Emas? Karena pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan puncak bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persen berada pada usia produktif, 15-64 tahun. Sedangkan 30 persen merupakan penduduk yang belum dan tidak lagi produktif, yaitu penduduk yang masih berusia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun.

Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan secara baik maka akan membawa dampak buruk terutama dalam masalah sosial dan kesehatan. Bonus demografi dapat dirasakan manfaatnya jika Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas agar dapat bersaing secara global. Sumber Daya Manusia yang berkualitas tentu merupakan modal dasar dalam pembangunan bangsa dan negara di masa depan.

Menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045 bukanlah hal yang mudah, salah satu kendala yang harus dituntaskan adalah masalah stunting. Stunting adalah kondisi kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama, sejak konsepsi, kehamilan hingga usia 2 tahun atau yang dikenal dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).

Pada tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga terdampak stunting di Asia setelah Timor Leste (50.5 persen) dan India (38.4 persen) yaitu sebesar 36.4 persen. Sedangkan di Provinsi Maluku prevalensi stunting mencapai angka 31.4 persen (Riskesdas 2018).

Stunting akan mempengaruhi kemampuan kognitif dan status Kesehatan bagi anak di masa depan, hal ini harus dicegah sejak dini karena akan berdampak pada upaya mewujudakan generasi emas. Stunting tidak hanya terjadi pada anak dari kalangan ekonomi rendah, tetapi juga dapat dialami oleh anak yang berasal dari kalangan ekonomi mampu dikarenakan oleh kurangnya nutrisi dalam waktu yang lama pada periode 1000 hari pertama kehidupan.

  • Bagikan