TUAL, SENTRALTIMUR.COM – Aktivitas pengambilan telur ikan terbang di perairan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dan Kota Tual oleh nelayan dari luar Maluku, marak terjadi.
“Informasi yang kami peroleh dari masyarakat, di perairan Kota Tual tepatnya di Tayando dan di Malra yakni Tanimbar Kei dan Ur Pulau bahwa nelayan dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara kini malakukan aktivitas pengambilan telur ikan terbang,” ungkap Kepala Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku, Tommy Bella di Tual, Minggu (27/6/2021).
Aktivitas kapal-kapal itu akan diselidiki untuk memastikan keberadaan nelayan luar Maluku.
Dijelaskan, untuk dapat beroperasi di wilayah ini perlu nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Sulawesi Selatan dan Maluku, serta Pemerintah Sulawesi Tenggara dengan Maluku.
MoU itu ditindak lanjuti dengan adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Kelautan daerah terkait.
Dia katakan, MoU Pemprov Maluku dan Sulawesi Selatan sudah ada, namun PKS belum, sementara untuk Maluku dan Sulawesi Tenggara belum ada MoU dan PKS.
“Sekalipun sudah ada MoU namun belum ada PKS maka mereka tidak boleh beraktivitas, dan jika kini mereka beroperasi di daerah ini sesuai informasi yang kita dapatkan, maka dapat kita katakan mereka ilegal,” kata Tommy.
DKP Maluku belum mengeluarkan persetujuan PKS dengan DKP Sulawesi Selatan di tahun 2021.
Menurut Tommy, sekalipun sudah ada surat dari mereka, karena pertimbangan utamanya yakni surat edaran bupati Malra dan walikota Tual yang melarang nelayan dari luar masuk ke daerah ini akibat pandemi Covid-19.
Tommy bilang, instansinya sudah melakukan pengawasan berupa patroli serta memberikan edukasi kepada warga.
Diakui aktivitas ini merupakan kejadian berulang oleh nelayan luar daerah dari tahun ke tahun, dan sudah pernah kita menahan beberapa kapal yang berasal dari Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
“Namun di situ kita lakukan pembinaan dan menyuruh mereka pulang ke daerahnya,” ujarnya.
Untuk tahun ini, DKP belum menemukan mereka, karena ketika melakukan patroli pengawasan, laut sepi dan belum diketahui tempat mangkal mereka.