banner 728x250

Inflasi Maluku Triwulan III 2021 di Bawah 3 Persen

Inflasi Maluku
Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku Noviarsano Manullang (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALIMUR.COM – Bank Indonesia Maluku memproyeksikan inflasi Maluku triwulan III tahun 2021 di bawah tiga persen dibandingkan periode yang sama 2020.

“Tetap rendahnya inflasi Maluku pada triwulan III antara lain sebabkan terbatasnya tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman. Dan tembakau seiring dengan penerapan PPKM level empat dan tiga sepanjang Juli – Agustus 2021 yang menahan daya beli masyarakat khususnya di Kota Ambon,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku,  Noviarsano Manullang, Senin (18/10/2021).

BACA JUGA:

Hujan Lebat hingga Malam, Sejumlah Kawasan di Ambon Terendam Banjir – sentraltimur.com

Wisata Pantai Serang Layak Dikembangkan, Ini Kata Sandiaga Uno – kliktimes.com

Kondisi tersebut terkonfirmasi pada hasil Survei Konsumen (SK) Kantor BI Maluku pada Agustus 2021. Berdasarkan hasil survei tersebut, lanjutnya, terjadi penurunan keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi tunjukkan oleh penurunan indeks  keyakinan konsumen (IKK) hingga di bawah treshold optimisnya (indeks-100).

“Pada triwulan III inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau perkirakan cenderung menurun,” ujar Noviarsano.

Inflasi kelompok tersebut  pada triwulan III perkirakan menurun penyebabnya oleh volatilitas permintaan dan penawaran subkelompok makanan. Terutama pada komoditas  pertanian dan beberapa sub-komoditas perikanan.

Harga beberapa komoditas hortikultura seperti cabai merah dan cabai rawit menurun pada triwulan III sejalan dengan masuknya masa panen raya.

Dari sisi permintaan, lanjutnya, penerapan PPKM level empat di awal triwulan tersebut perkirakan menahan  permintaan masyarakat dan berdampak pada penurunan harga komoditas bahan makanan.

Di sisi lain potensi kenaikan harga  masih terdapat pada inflasi  inti  seperti  emas. Kenaikan harga emas masih dapat terjadi di tengah  masih tingginya  perekonomian  global akibat Pandemi. Potensi kenaikan harga juga terdapat pada beberapa komoditas perikanan sejalan dengan  prakiraan curah hujan BMKG. “Curah hujan dan angin kencang menghambat nelayan untuk melaut,” kata Noviarsano.

Ikuti berita sentraltimur.com di Channel Telegram