AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sebelumnya berniat mengusung Jeffry Apoly Rahawarin sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Maluku kini berpaling.
Dinamika politik belakangan ini menjadi pertimbangan PPP menjatuhkan pilihan ke calon lain. Santer kabar, PPP mengalihkan dukungan kepada pasangan Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath di perhelatan demokrasi Pilgub Maluku 2024.
Berpisah jalannya Jeffry dengan PPP menjadi bukti adagium bahwa politik itu dinamis dan segala sesuatu dalam politik bisa berubah setiap detik. Manis diawal, tapi berakhir pahit. Dukungan politik PPP yang sudah di depan mata pupus.
Mantan Pangdam XIV Pattimura itu sebelumnya mendapat dukungan berupa surat tugas dari DPP PPP. Surat tugas diserahkan Plt Ketua Umum PPP Mardiono di kantor DPP PPP, Jln. Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada 12 Juni 2024.
Namun 10 hari menjelang pendaftaran pasangan calon di KPU, partai berlambang Kabah itu mencabut dukungan kepada Jeffry.
Hal itu diakui Sekretaris DPW PPP Maluku Rovik Akbar Afifudin. “Iya betul sepertinya ada perubahan,” kata Rovik kepada sentraltimur.com via telepon, Selasa (20/8/2024).
PPP berpaling ke Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath (HL-AV). Menurutnya pengalihan dukungan itu merupakan keputusan DPP PPP. “Sekarang (PPP) ke Pak Hendrik dan Abdullah Vanath, itu sesuai dengan arahan dari DPP,” ujar anggota DPRD Maluku ini.
Meski begitu PPP belum memberikan rekomendasi B1 KWK yang merupakan dokumen resmi kepada HL-AV untuk mendaftar ke KPU. “Sampai hari ini B1 KWK belum diserahkan, itu kewenangan DPP tapi memang sudah mengarah ke Pak Hendrik dan Abdullah Vanath,” ungkapnya.
Alasan PPP menarik dukungan dari Jeffry menurut Rovik kemungkinan hal itu terjadi karena dampak bergabungnya PPP dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilkada serentak 2024. “Jadi kemungkinan besar karena adanya residu KIM Plus itu,” ujar Rovik.
Sebagai pimpinan partai di daerah, DPW PPP Maluku tunduk pada keputusan partai di tingkat pusat. Siapapun nantinya yang akan diusung, setiap kader dan pengurus PPP di Maluku tetap taat kepada keputusan DP PPP. “Prinsipnya kita tetap menjalankan putusan DPP, kita sami’na wa athona, kami dengar dan patuh,” tegas dia.
Meski gagal diusung PPP, Jeffry yang menggandeng Abdul Mukti Keliobas sebagai bakal calon wakil gubernur telah mengantongi tiket berlaga di Pilgub Maluku, 27 November mendatang.
Pasangan JAR-AMK didukung koalisi PDIP dan Partai Hanura. Gabungan dua partai politik itu memiliki 11 kursi di DPRD Maluku. (MAN)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News