banner 728x250

Gerhana Bulan Total Picu Banjir Rob? Ini Penjelasan BMKG

  • Bagikan
Ilustrasi banjir rob. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Fenomena super blood moon atau gerhana bulan total mempengaruhi ketinggian pasang surut air laut karena posisi bulan, bumi, dan matahari sejajar.

Fenomena ini akan mengakibatkan gaya tarik terhadap air laut lebih tinggi sehingga terjadi pasang air laut lebih tinggi. Ini berpotensi terjadinya banjir rob di kawasan pesisir pantai.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ambon, Herlambang Hudha mengimbau masyarakat tidak perlu panik jika terjadi fenomena itu.

“Dari beberapa tempat kita memantau keadaan air pasang surut di laut ternyata beberapa melaporkan tidak terjadi kenaikan air laut yang signifikan tetapi beberapa tempat ada gelombang. Harapan kami masyarakat tidak panik dengan fenomena alam ini. Informasi yang benar hanya dari BMKG,” kata Herlambang di Ambon, Rabu (26/5/2021) malam.

Selama 19 menit fase puncak gerhana bulan total teramati di Ambon, Rabu malam. Tertutup awan, puncak gerhana bulan di kota Ambon hanya terlihat 75 persen.

“Fase gerhana bulan total mulai masuk hingga puncak dan kemudian berakhir pukul 20.09 sampai 20.28 WIT, hanya terlihat 75 persen karena tertutup awan,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Maluku atas potensi banjir rob.

Kemungkinan terjadinya rob tersebut terkait dengan pengaruh dan aktivitas astronomi, yakni fase bulan purnama perigiee (super blood moon) atau bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi.

BMKG memprediksi rob maksimum di pesisir sejumlah wilayah Maluku terjadi pada 24-31 Mei 2021.

“Warga yang tinggal di pesisir perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir rob,” kata prakirawan BMKG Maluku Mochamad Zainuri Damayanto di Ambon, Selasa (25/4/2021).

Wilayah yang berpotensi diterjang rob adalah pesisir wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur, pesisir selatan Pulau Seram, Pulau Ambon, dan Lease, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Kei, serta Kepulauan Aru.

Fenomena gerhana bulan total menyebabkan potensi pasang maksimum di sejumlah wilayah pesisir di Maluku. Apalagi ditunjang dengan keadaan gelombang serta curah hujan cukup tinggi yang terjadi saat ini.

“Fenomena alam super blood moon ditunjang hujan dengan intensitas tinggi dapat memengaruhi dinamika pasang surut dan berpotensi terjadinya banjir rob di wilayah pesisir di Maluku,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap memperhatikan dan mengikuti informasi terbaru tentang cuaca maritim yang dikeluarkan BMKG, sehingga dapat diantisipasi, guna mencegah terjadinya korban jiwa. (ADI)

  • Bagikan