AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Bentrokan antarwarga kembali pecah di kota Tual, Maluku, Rabu (1/2/2023).
Pertikaian melibatkan warga di kawasan Banda Eli dan Yerler menyebabkan 13 orang luka, 3 diantaranya anggota polisi.
Ketiga anggota polisi yang terluka bernama Iptu Sunoto; tekena lemparan di bagian dagu, Briptu Ace Irwan dan Bripda La Ikwan terkena tembakan senapan angin di bagian dada.
Bentrokan juga menyebabkan sejumlah rumah warga dan bangunan pertokoan dibakar massa. Polisi mengerahkan kendaraan rantis dan barakuda untuk menghentikan pertikaian warga. Tembakan gas air mata terpaksa dilepaskan polisi untuk melerai warga yang salin serang dengan menggunakan senjata tajam, tombak dan anak panah.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan bentrokan kedua kelompok warga itu pecah pada Selasa malam (31/1/2023) dan berlanjut Rabu pagi.
“Korban luka tiga anggota Polri dan 10 masyarakat. Itu update informasi pagi tadi. Beberapa rumah terbakar dari Selasa malam sampai pagi tadi” kata Roem di Ambon.
Pertikaian bermula saat seorang warga bernama Sanjai Borut mangkal di pangkalan ojek bersama rekan-rekannya usai membeli rokok di sekitar kantor wali kota Tual. Tiba-tiba dia terkena anak panah yang dilepaskan oleh orang tidak dikenal.
Akibat kejadian itu, kerabat dan teman-teman korban melakukan aksi penyerangan kepada kelompok warga lainnya hingga terjadilah bentrokan. “Jadi semalam itu ada ada seorang warga yang terkena panah kemudian memprovokasi warga lainnya. Lalu terjadi penyerangan ke kelompok lain sehingga terjadi saling serang,” kata Roem.

Adapun 10 orang warga yang terluka menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka panah yang diderita.
Pemicu Bentrokan
Konflik dua kelompok warga itu merupakan buntut dari bentrok yang terjadi pada 28 Januari 2023. Bentrokan sebelumnya dipicu oleh aksi sejumlah pemuda yang sedang mabuk memesan makanan dari seorang pedagang. Tetapi tidak membayar setelah makan, malah memukuli pedagang tersebut.
“Kasus ini ada kaitan dengan kasus yang terjadi pada tanggal 28 Januari lalu. Ketika itu sekolompok orang yang sedang mabuk lmakan di salah satu pedagang tapi tidak mau bayar. Mereka juga memukul pedagang yang berjualan,” ungkapnya.